Terlalu asing juga tidak kota ini ditelinga, tapi membayangkan seperti apa kota ini tentu tidak pernah terlintas dipikiran.. inilah hidup, kita tak pernah tau kapan mati, kapan dapat jodoh dan kapan kita akan pergi merantau.. hahaha,,, Djambi disitulah saya tinggal kini, karna secara terpaksa dan harus saya jalani karna ini adalah masa depan, tanggal 8 juni saya pertama kali menginjakan kaki dibandara Sultan Thaha Djambi, dengan penuh bingung kemana saya harus melangkah, siapa yang harus saya tuju dan yang paling parah ada dibenak saya saat itu adalah "dimana ieu Simkuring teh??". akhirnya setelah menghubungi pihak kantor kami pun dipertemukan dengan petugas kantor yang jaga dibandara waktu itu, alih-alih kami pikir akan diantarkannya ternyata kami hanya ditunjukan ke pool damri yang ada disudut, dalam hati saya berkata "sarua jeung bohong mamang, aink ge nyaho naek damrimah".
Dengan angkutan Damri saya menuju kantor yang letaknya sekitar 20 menit dari bandara, sesampainya dikantor kami yang WOOOOOWWW,, amazing,, seperti asrama haji ternyata kantor kami ini.hahahaha sorry pak bos... saya berkenalan dengan semua pegawai baru setelah melapor ke Kepala sub bagian Tata Usaha, ada pula senior dikampus namanya Wempy Endarwin S.Hut, saya pun meminjam motornya mencari kostan disekitaran kantor, tp apa daya tangan tak sampai kostan pun tak dapat. jm 5 sore itu saya kebingungan tidur dimana malam ini, sebenarnya masih ada mess yang siap menanti (mesjid :red) tapi untunglah saya menampilkan muka melas dan akhirnya kang wempy pun mengajak saya kerumahnya, dalam hati saya waktu itu "ini senior kok sombong bgt, gda bantu juniornya sm sekali" setelah hidup bersama beberapa hari akhirnya saya tahu sifat aslinya yang baiknya banget2.. padahal dia sengaja tak menggubris saya karna dia menyalahkan saya "mangkannya cari tau siapa senior didaerah itu, hubungi!! ini engga, malah ngehubungi orng lain" hahahah,, salah saya memang. setiap malam kerjaan kami hanya "Konser" dan "Konser" (gitar bolong dan lagu2 iwan fals)hahaha,,
sebulan bekerja datang bigbos baru senior juga dikampus,, setelah touring seluruh kawasan kerja akhirnya kami para pegawai baru di buang ke seksi (cabang), merangin/bangko kabupaten entah berantah yang jaraknya 5 jam dari kota saya ditempatkan, kondisinya sih rame sama seperti kabupaten pada umumnya hanya pegawainya yang tak pernah ada, bersembunyi dan menghilang hanya muncul ketika ada uang atau bigbos datang.hahahaha saya pun ikut2an.. bersembunyi dan hilang serta hanya muncul ketika ada kegiatan dan bigbos datang.. "alangkah lucunya negeri ini" dikutip milik om deddy mizwar. saya pernah mencoba meawan sistem dan paradigma yang ada, 2 minggu saya tinggal dikantor seksi dan hasilnya adalah saya streeeesss berat.hahaha,, lobi melobi pun terjadi akhirnya bisa kembali kekota jambi dengan status hidden person.
Tujuh bulan sudah saya hidup dijambi, menyenangkan ketika kita menginginkannya menyenangkan menyedihkan pasti dia datang dengan sendirinya, 2 kali melarikan diri ke kampung halaman dengan status DPO,, banyak ilmu yang didapat dari penanganan konflik satwa liar sampai bagaimana mengatasi kebakaran hutan. Hidup Djambi tempatku mencari nafkah,, Bogor tempat lahir dan matiku kelak...