Hey dunia.. kenapa terjadi kasta hanya karna satu kata.. MATERI.. babi bunting memang hidup ini. ada yang membuang uang seperti sampah, ada yang mengais sampah untuk mencari uang. Ini sistem boi kalau kata orang bilang, sistem bangsat yang membudaya dan beranak pinak dibumi kita, yang kaya makin kaya yang miskin entah apa lah harus dikata..
Malam ini gw terenyuh, tersentuh, terpukul, terharu atau entah apa juga harus dikata.. setelah pulang kampung, gw kembali ke negeri rantau dan kebetulan ada kerjaan yang harus gw kerjakan, sehari setelah sampai di jambi gw meluncur ke kantor seksi (cabang) yang seharusnya memang tempat gw ngantor karna ada yang harus gw kerjakan dilapangan.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam, entah gw mampir dimana aja sampai selama itu, padahal biasanya hanya 5 jam, gw sampai di bangko, mandi, ngopi dan membakar mesin pembunuh massal dan kembali menyapa sinyal wi fi PN Bangko yang masih setia, tiba-tiba perut gw terasa lapar, akhirnya gw pergi nyari makan deket kantor, dan nasi goreng jadi pilihan gw. gw ngga pesen nasi tapi gw pesen mie goreng, karna gw bayangin nikmat banget makan mie malem ini.
Di meja depan gw duduk tiga bocah kecil, sepertinya adik kaka yang satu sekitar 10 tahun, adek nya 7 tahun dan yang kecil sekitar 4 tahun yang terakhir ini perempuan, sedang menunggu nasi goreng yang mereka pesan, padahal ini sudah jam 11 malem. Gw perhatikan mereka yang bercengkrama khas anak-anak menunggu makanan mereka datang menyapa, nasi goreng mereka pun tiba. Sepiring nasi goreng mereka nikmati bertiga, dengan tiga sendok mereka dengan lahap menyantap nikmatnya nasi goreng yang mungkin mereka anggap itu makanan paling enak, sang kakak tertua terlihat memperhatikan adik bungsunya yang kesulitan menggunakan sendok menyuapkan nasi kemulutnya dan sesekali membantu dan menyuapi, anak no 2 pun tak kalah perhatian dengan mengambilkan adik dan kakanya minum karna sudah habis, gw cm bisa tersenyum memperhatikan betapa harmonisnya mereka, terlebih ketika adik paling bungsu berusaha menyuapi kakak-kakaknya padahal dia sendiri kesulitan. Gw bahagia, lucu, sedih dan terharu, sampai akhirnya nasi goreng mereka habis diiringi mie goreng pesanan gw datang, nafsu makan gw hilang karna bercampur perasaan mengharu biru melihat mereka bertiga. akhirnya mie goreng pesanan gw, gw sodorkan ke meja mereka dan menyuruh mereka makan. mereka terlihat sangat bahagia sambil mengucapkan terima kasih. akhirnya gw pun membayar nasi dan mie goreng tadi sambil pergi ke warung sebelah membeli segelas kopi yang dibungkus gelas plastik dan kembali ke kantor.
Menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok sambil menulis cerita ini dan berpikir dalam hati, "Tuhan, adilkah ini?!"
Salam hangat dari ujung Jambi
Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama
No comments:
Post a Comment