Thursday, November 3, 2011

"beler tapi bukan mabuk"

     Ini bukan cerita tentang mabuk-mabukan, kekerasan, premanisme atau sejenisnya. ini tentang kawanku bernama Anggi Yusda alias "beler" , iyah, itu nama kerennya kata dia sendiri. Keren??? hallllooooowww.. dari mana kerennya, beler!!!
        Malam ini aku dibuat terpingkal-pikal oleh kelakuannya yang dari dulu sejak jaman Sekolah Menengah Atas sampe sekarang kami sudah Tidak Sekolah Menengah Nengah. ha ha ha.. aku tertawa jarak jauh,  jauhnya 2637 Km, bayangkan Bogor-Jambi tapi dia masih bisa membuat aku benar-benar sakit perut menahan tawa, karna kelakuannya yang tetap saja tolol. ha ha ha
       Dia sengaja mampir ke Bogor, bertemu saudara-saudara tiri ku, Yoga dan Ari. oia FIY (For Youth Info) lah kok FIY?? FYI maksudnya, ha ha ha,, dia itu orang banten, dia tekbal lho.. iyah, dia kebal, tapi bukan kebal bara api atau golok tajam, dia kebal nasihat-nasihat orang tua. dia hebat kan? sehebat Malin Kundang dia.
        Dan memang dia itu sering sial, malam ini pun dia lebih sial karna terjebak di situasi percintaan yang brutal dan bodoh, percintaan antara Yoga dan Vanda (bukan nama sebenarnya, sebut saja begitu) eh itu nama sebenarnya yah. ha ha ha .. piss vanda :D
        Yoga dan Vanda entah ada masalah apa, aku ngga tau, yang pasti mereka sedang dalam perang dunia XXI, yang intinya Yoga lagi ngga mau ketemu vanda, dan berusaha sembunyi saat vanda datang ke warung nya, dan disinilah beler berperan penting, peran yang seharusnya penting tapi malah jadi konyol karna dia memang tidak bisa akting, maklum dia itu lulusan AFI (akademi fantasi indosiar) jadi dia hanya pintar bernyanyi, bukan sandiwara.
        Saat Vanda tiba-tiba muncul, yoga sembunyi dibelakang meja warungnya, beler berperan sebagai pegawai baru yang sedang memasak ayam bakar, dan Vanda pun mulai bertanya..

"Yoga mana?"
"eeeeemmmm,, ngga ada" beler menjawab dengan muka mulai pucat
"jangan boong kamu, kamu siapa?
"eeemm.. itu,, saya pegawai baru"
"kok itu motor yoga ada" motor yang diparkir tepat didepan warung ditunjuk vanda
"iiiiitttuuu,, ituuu,, aku yang bawa" hahaha,,  beler beler, mana ada pegawai baru sehari dikasih motor.

      Vanda yang semakin geram karna melihat tampang beler yang sudah jelas-jelas terlihat bohong memaksa masuk ke dalam warung, dan bodohnya lagi beler malah tarik-tarikan rolling door warung dengan vanda untuk menahannya masuk kedalam.
      Yoga yang sudah tidak tahan menahan tawa karna membayangkan muka beler dari balik meja akhirnya keluar karna vanda sudah tau kalau dia ada disana, "keluar kamu!!!" ucap vanda. 
belum sempat yoga menjelaskan apa-apa vanda sudah pergi berlari, persis pelem india.
       Mereka berdua akhirnya duduk didepan warung sambil tertawa, dan beler yang badannya bertato dengan kalung sebesar kalung anjing dilehernya dengan tampang yang masih pucat berkata kepada yoga "alah dak, aink sawan pisan ieu" (aduh boi, aku ketakutan banget ini) ha ha ha.. beler yang hari-harinya nongkrong di terminal dan rajin berkelahi itu terkulai lemas karna ketakutan menghadapi perempuan. 
       Itulah beler, teman SMA ku dulu, yang sejak dulu sampai sekarang dan entah sampai kapan kelakuannya tak pernah berubah. dia itu preman tapi preman konyol yang menyenangkan, sampai berjumpa beler. "Kumaha kolotna sia ler" ahahaha...



Salam rindu untuk saudara tiri


Ronanda Luis Nazario Da Lima Utama