Friday, September 30, 2011

Puisi untuk-Nya Jilid III (The Final Poetry)

Tuhan,, Aku tidak mengeluh kali ini, aku janji..

Tuhan,, Aku bahagia dikelilingi keluarga dan saudara tiri yang selalu tahu harus berbuat apa jika aku bagaimana.. dikelilingi Harimau Sumatra yang kadang mengaung untuk menandakan dia sedang karaokean.

Tuhan,, Aku bersyukur masih bisa menebar senyum ketika bangun tidur, iyah meskipun bangunnya kesiangan. Masih bisa juga membuat orang lain menebar senyumnya, mungkin kadang tertawa terbahak-bahak saat mendengarkan ceritaku, iyah walau aku kadang nampak konyol di mata mereka. biarin itung-itung ibadah.

Tuhan,, aku senang melihat Aura Kasih putus dari pacarnya, ah pokoknya seneng banget. biarpun aku tahu dia takkan mau padaku, tapi setidaknya dia jadi teman baru ku sekarang, teman sesama jomblo maksdnya. :) itu cukup Tuhan..

Tuhan,, kemarin aku lihat di tivi, masih saja ada orang yang melakukan bom bunuh diri. kira-kira apa tujuan mereka ya, Tuhan?? mati syahid gitu? mau aja yah dia dibodoh-bodohin sama gurunya. kasihan  dia..

Tuhan,, kemarin aku dibuat kesal hingga tertawa terbahak-bahak dengan kelakuan sahabatku, tiap aku ngirim pesan sama dia selalu gini jawabnnya "Bentar, nanggung lagi pacaran..!!" iyah, aku juga jadi ikut-ikutan, tiap ada orang yang menghubungiku aku jawab begini "BENTAR, NANGGUNG LAGI JOMBLO..!!"

Tuhan,, Aku punya kakak cantik sekarang, yang setiap pagi aku salami dan kubangunkan dengan kalimat "selamat pagi kakak cantik :)" Tuhan pasti tahu siapa yang aku maksud, iya kan Tuhan? tapi aku tidak, aku tidak tahu..

Tuhan,, ijinkan aku memiliki pemikiran seperti meraka yang pandai bertani kata-kata, iyah seperti mereka yang aku senangi kata-katanya seperti Imam Besar The Panasdalam Pidi Baiq, atau bintang muda di twitter @zarryhendrik iyah mereka keren, nakal dan cerdas banget..

Tuhan,, quote ini keren, keren banget "Jika aku mencintai seseorang, maka itu urusanku. Bagaimana dia kepadaku, itu bukan urusanku" (pidi,baiq.1995) . iyah, ini seperti kalimat "mencintai itu tulus tanpa meminta pamrih" tapi dibuat lebih punya wibawa. keren kan Tuhan??

Tuhan,, ini sepertinya ini puisi terakhirku dengan judul yang sama, karna trilogi itu akan terlihat keren kalo cuma tiga, kalau empat nanti jadi kuartet. iyah, terima kasih Tuhan untuk semua misteri dan tanda tanya yang hadir dihidupku. aku bersyukur padaMu Tuhan.. :)


Salam rindu untuk-Mu dari hamba..


Ronanda Luis Nazario Da Lima Utama

Tuesday, September 27, 2011

Vespa "endog" dan Putih Abu



            Dulu waktu masih muda, masih ganteng, masih keren dan masih nakal dan jangan lupa sekarang pun masih, waktu masih pakai seragam putih abu-abu waktu masih ingusan kalau lagi sakit pilek, saya punya motor gede yang gagahnya minta diampunin, motor yang mungkin kalau adu tampang sama Ducati Monster atau Ninja 250R sekarang ngga akan ada apa-apanya, bukan dua motor yang saya sebutkan terakhir yang ngga ada apa-apanya tapi motor yang saya punya. Iyah,, dia si putih mungkin sedikit pucat karna luntur kepanasan atau karna jarang dicuci, dia ganteng, mentereng dan antik, mungkin dulu pertama keluar orang yang ngendarain motor ini udah ngerasa jadi cowo paling ganteng sedunia akhirat, saya kenalin dia, dia adalah VESPA VVB 1964.

            Iyah, motor ganteng yang dari tadi saya bangga banggakan adalah si dia, motor antik yang umurnya hanya beda setahun sama bapak saya, jadi waktu bapak saya mulai belajar ngomong “MAMA…” motor ini juga ikutan lahir, entah apa hubungannya. Terserah anda mengartikan apa, mau pacaran atau sekedar hubungan tanpa status, lho apa ini kenapa semakin ngga nyambung. Kita kembali pada si ganteng, si ganteng yang saya beli waktu kelas 1 SMA ini punya bentuk yang begitu cantik, dengan hampir keseluruhan body nya bulat menyerupai telur atau endog, karna itulah banyak juga yang menyebutnya si endog. Udahan ah, ini bukan tentang cerita si endog tapi ceritanya gini :

            Pulang sekolah sekitar jam 1 siang saya main dulu ke kostan kawan-kawan disekitaran sekolah, kebetulan itu juga biasa di sebut basecamp kami waktu muda dulu, sekedar ngopi dan mengeringkan peluh karna cuaca cukup panas siang itu akhirnya saya merasa bosan dan mengajak sahabat saya Ari jalan-jalan, akhirnya kami meluncur menuju Puncak dengan vespa endog saya tadi, setelah ngebut dengan kecepatan paling tinggi 40km / jam akhirnya kami sampai juga di masjid At-ta’awun, Masjid kebanggaan warga puncak dan bogor umumnya kami singgahi, tadi niatnya hanya sekedar minum kopi, bakar rokok dan pulang, tapi dasar manusia adalah mahluk yang tak pernah puas, ujungnya kami terpikir untuk melanjutkan perjalanan ke Cianjur, berkunjung ke salah satu teman kami yang sakit, padahal jarak bogor cianjur bisa dikatakan lumayan jauh kalau di tempuh dengan Vespa yang kecepatannya sekitar 30-40 km/jam itu, ah perduli amat kami waktu itu.

 Bergerak menuju Cianjur yang ada di benak kami waktu itu, dasar pemuda tahun 2000an yang ada dipikirannya hanyalah kesenangan dan tak memperhitungkan faktor serta resiko lainnya, tiba di puncak pass dan meluncur turun ke bawah kearah cipanas dan disinilah tragedy itu dimulai. Ketegangan dan trauma yang takkan pernah terlupakan sampai kapanpun, anda tahu apa yang terjadi?? Tidak?! Yang bener?? Ayo ngaku ah… yaudah saya aja yang cerita, disini kami mengalami kejadian yang tak pernah terduga dan terpikirkan sebelumnya. KAMI DITILANG BAPAK PENGAYOM DAN PELINDUNG MASYARAKAT. AAAAAArrrrrrrrrggggghhh,,, Sial!!

iyah lah kami di tilang, orang saya cuma pake helm cetok (apa yah bahasa indonesia / inggrisnya) half face?? bukan.. yang lebih sepotong lagi, oh berarti half half face. nah iyah itu bener kayanya.. abis gitu saya ngga punya sim, stnk mati dan lebih parahnya lagi Ari ngga pake helm. jadi wajar ngga kalau di tilang? engga kalau kata saya, dari jaman Sangkuriang masih sering jalan-jalan sama si Tumang yang tak lain adalah bapaknya yang anjing, motor vespa itu hampir ngga pernah ditilang, coba tanya sama yang suka bawa motor vespa pasti setuju sama saya. Iyah sih itu cuma tradisi, tradisi yang sedikit salah mungkin karna bagaimanapun UUD dan Peraturan harus ditegakkan, tolong di garis bawahi kata-kata ini yah, karna nanti kita bakal ketemu jawabannya..!!

Kami disuruh minggir sama polisi yang jaga di pos itu, waduh.. degdegtas suara jantung ini mirip gebugan drumnya Travis Baker waktu di blink dulu, dalam hati dan sambil bisik-bisik sama ari saya ngomong gini, eh entar dulu, emang bisa ngomong dalam hati sambil bisik-bisik? bisa ah, iyah bisa. waktu itu saya bisa soalnya, gini ngomongnya "Alah dak sakieumah urang ditilang, ripuh dak (aduh boi, kita di tilang deh.. sengsara deh kita)" tapi masih dalam tampang yang santai dan tetap tenang pas diberentiin, pas ditanya "Selamat siang de, bisa liat SIM sm STNK nya??!!" bergetar seluruh tubuh ini rasanya, mungkin hampir mirip gempa waktu di padang. Ah tapi sudah, mau gimana lagi orang SIM ngga ada dan STNK mati akhirnya kami digiring ke ruang jaga, digiring? emang kambing pak. huh!!

Disanalah kami merasa seperti imigran gelap yang ditangkap dan diintrogasi, wuih serem.. pake lampu yang ada payungnya gitu, yang disorotin kemuka kita kalau kita engga mau jawab. engga denk, engga seserem itu, itumah pilem G-30-S/PKI yah,hahaha sebenernya ngga ada lagi yang mau ditanyai sama pak polisi itu, orang udah jelas-jelas jawabannya saya ngga punya sim dan stnk mati. Didalam kami mau dikasih surat tilang, waduh jangan deh nanti repot soalnya ngurusnya harus ke polsek cipanas atau kemana entah, iyah akhirnya saya berusaha "damai" , "damai" kata yang lazim digunakan di jalan raya. akhirnya saya dan ari mengeluarkan isi kantong kami berdua dan anda tahu berapa jumlah keseluruhan setelah dihitung?? Rp.17.500 rupiah ditambah permen kopiko 2 biji. Keren yah kami berdua, mau jalan-jalan ke cianjur dengan vespa yang bisa kapan saja mogok dijalan dan dengan bensin yang sudah dipastikan takkan cukup sampai kesana, itulah kami yang nekat dan keren yang tak perduli dan apalagi berhitung ketika mau melangkah. 

Pasti PakPol itu langsung kasihan donk sama kami??!! Boro-boro...!!!! setelah kami sodorkan semua uang dan permen tadi, dia tak bergeming dan tetap mau menilang kami. sampai saya harus memohon-mohon untuk tak ditilang, dan minta ampun siang itu dia tetap tak bergeming. Wooowww hebat yah ada polisi yang teguh dengan pendiriannya menegakan peraturan lalu lintas, salut deh gw!!! emang iyah dia niatnya menegakan peraturan??????? bukan ceu, bukan itu.. dia kaya gitu karna uang yang kami kasih masih dianggap kurang, BERAK!!! akhirnya dia nyuruh saya membongkar tas saya sambil bilang gini : "coba buka tas kalian, jangan2 nyimpen narkoba kalian!!!" Horrreeeeee...!! dapet tuduhan baru lagi, alhamdulillah yah. :) dibuka lah tas saya dan ari, dan disitu ada kamera poket yang masih pakai film itu jaman dulu, iyah itu kamera punya Yoga, salah satu sahabat saya yang lain. Akhirnya dia bilang gini "Yaudah kalau mau damai, kamera ini buat saya!!" tanpa pikir panjang saya langsung bilang "Yaudah pak, iyah ambil aja.." akhirnya kami diperbolehkan pergi, saya berusaha mengambil kembali uang yang Rp. 17.500 dan permen kopiko tadi untuk uang bensin kami, tapi Bapak dengan perawakan perut buncit dan sudah cukup tua itu memukul tangan saya yang sudah hampir menggenggam uang tadi "ENAK AJA MAU DIAMBIL LAGI, INI AJA MASIH KURANG!!!" termasuk permen kopiko tadi dia ambil juga. kalau anda jadi saya waktu itu apa yang kira-kira akan anda pikirkan dan pengen diteriakan keras-keras ke muka bapak tadi?????

Kalau saya sih waktu itu malah ketawa-tawa dalam hati dan sudah tak tahan ingin keluar untuk tertawa lepas, entah dengan ari. tahu kenapa?? soalnya kamera yang tadi dia ambil itu kamera RUSAK..!!! hahahahahaha 

Sudah selesai cerita kami di pos itu, akhirnya saya dan ari pergi, bukannya pulang kami malah melanjutkan perjalanan ke Cianjur, padahal kantong sudah kosong dan tangki bensin mungkin tak sampai setengah penuh. hahahaha,, tolol memang kami waktu itu, untung malaikat waktu itu sempat melintas dibenak Ari, tak jauh dari pos tadi akhirnya kami berpikir dan saling berdiskusi "Da, emang cukup neh bensinnya sampai cianjur??" ari bertanya, "Ah cukup ri, tenang aja!!" saya menjawab sambil berpikir sebenarnya, akhirnya kenekatan saya berakhir sampai disitu "ayo kita puter balik aja nyet, ngga akan cukup ini bensinnya!!" hahaha.. kami pun berbalik arah dan melewati pos dan bapak yang hebat dan abdi negara yang taik eh baik maksudnya, saya masih inget waktu itu saya masih sempat menyapa teriak sambil melambaikan tangan "MARI PAKKKK..." mungkin itu yang terdengar ditelingannya karna dia pun menyambut teriakan saya dengan senyum "Mari.." padahal bukan itu yang saya teriakan tadi, saya sebenarnya teriak begini "MARI PAKKKKKKKK...YU". 

Kami turun lagi ke arah bogor kota, tapi saya menyadari bahwa bensin ini takkan cukup sampai ke kota, akhirnya kami mampir kerumah kawan kami di sekitaran pasa Cisarua, Ita Barokta namanya. Tapi dia tak dirumah saat kami "kunjungi", entah dia berangkat jadi TKW ke Arab, entah dia masih ada disekolah karna tadi pagi masih ketemu di sekolah. Yang ada dirumah itu cuma Ibunya, kami pun datang dengan damai dan mengucap salam "assalamuallaikum bu,,," dan kemudian berbasa basi sambil minum minuman dingin yang disuguhkan. Ujung cerita adalah kami mau pinjam uang dengan alasan dompet saya hilang tadi dimasjid At-ta'awun, karna dari pada kami harus cerita panjang lebar seperti yang saya ceritakan diatas, iya kan? astajim.. kenapa ngga saya Copy Paste aja yah, padahal kan gampang cuma tekan Ctrl+C trus Ctrl+V dari pada bohong kaya gitu, yaudahlah Ibunya Ita baik kok, dia pasti sudah memaafkan kami berdua sekarang.

Meluncurlah kami ke kota Bogor dengan uang hasil pinjaman tadi, dan bukan nya langsung pulang kerumah masing-masing, kami malah nonton band di Pangrango Plaza malam itu, lengkap masih dengan seragam putih abu dan segudang cerita seharian itu..

Terima kasih yang mendalam untuk Ari Ramdani yang menemani saya dalam ketegangan dan tipu menipu, terima kasih dan maaf untuk Yoga Rama Sukmawan atas kamera RUSAK yang diiklaskan, dan untuk Ibu dari Ita terima kasih untuk pinjaman dan maaf untuk sedikit kebohongan, sumpah kami terpaksa bu, karna saya sudah cape untuk cerita sore itu. Untuk Vespa penuh cerita yang saya sangat rindukan kini, maaf saya harus menjualmu tempo hari, mohon mengerti demi makan anak istri soalnya. Dan selamat menikmati kepada Bapak dipuncak pass, semoga Kamera RUSAK, Uang Rp. 17.500 dan 2 biji permen Kopiko itu menjadi berkah untuk anak istri bapak. Amin.

                                                            


Ronanda Luis Nazario Da Lima Utama


Thursday, September 15, 2011

"PLAYGROUP" cerita masa muda, nakal dan keren.

     Cerita kali ini spesial lho, pake telor mata sapi, pake kornet sama keju, ngga kalah deh sama di warung tenda "Sari Rasa" yang berjejer gagah di sepanjang jalan Pajajaran. ini cerita tahun 2005, beberapa saat sebelum gw lulus sekolah menengah atas. ini cerita tentang "gang from moscow" gw waktu SMA, kami menyebutnya PLAYGROUP dengan pilosopi (sekali lagi harap maklum, da abdimah urang sunda) tak pernah ingin menjadi dewasa dan selalu menikmati kekanak-kanakan kami, dengan moto yang tak pernah usang "hari ini bermain, besok belajar", sampai Barack Obama jadi anak menteng lagi juga kami takkan mau belajar. 
     Jadi ceritanya kami berlibur ke sebuah pantai yang indah nan menggoda, yang hampir seluruh penduduk Indonesia mengenalnya. Pasti BALI yang ada dibenak anda semua, SALAH..!! Wleeee... :P ini tentang Pelabuhan Ratu, memang tak setenar dan sementereng bali, tapi jadilah dari padak idak klo kata orang Jambi. Kami punya teman yang tinggal disana, rumahnya di pinggiran pantai milik Nyai Roro Kidul. Eva namanya, salah satu teman SMA kami juga, dia punya anjing namanya PR (Public Relation) lucu deuh,, <---- Mungkin ini hanya kami yang mengerti :)
      Meluncurlah kami dari terminal baranang siang bogor, itupun sebenarnya tak ada rencana hanya berawal dari bingung mau kemana, akhirnya kami memutuskan naik bus dan selesai perkara. Di Terminal kami kena tipu sama kernet bus kata dia gini : "ayo bang, pelabuhan-pelabuhan,, terakhir neh,, terakhir" padahal bohong, ternyata di belakangnya masih banyak bus jurusan kesana yang lebih bagus, Sial,..!!! tapi sudahlah sudah terlanjur naik, hanya jadi pelajaran kedepannya kami tak ingin ditipu kernet bus lagi. Diperjalanan ada kejadian menegangkan, oia gw lupa cerita gw berangkat sama Yoga, Ari, Isti, Pipin, dan Sihab, lanjut ke cerita menegangkan dan mencengangkan tadi, di dalam bus tiba-tiba dengan teriakan cukup keras mengagetkan kami semua yang dalam suasana hening, begini suaranya "TAHU... TAHUUUU.. TARAHUUUU... Bade A tahu na?" iyah, dia tukang tahu, tapi tukang tahu itu keren, pake kaos Fred Perry sama topi kaya anak2 pencinta Pewe gaskin, D'DORK tapi tulisannya bukan itu, jaman itu jangankan pewe gaskin udah ngeband trus banyak tattonya kya sekarang, paling juga masih Marawisan pake peci di Mushola Al-Husna. Oia,, tulisan di topinya gini "1 1 N A" padahal kalau dibaca itu tulisan gini "Hiji-hijina", keren kan?!. Tiba-tiba teman kami Sihab tak mau kalah lantang sama tukang tahu "MANG,, TAHU NA 2000eun" , kami pun bingung, soalnya sebelum naik bus kami sudah makan banyak, ternyata dia bukan mau makan tahu, tapi butuh plastiknya buat muntah di dalam bis. hahahaha gelak tawa pun tak tertahan dari kami semua.
      Sampailah kami dirumah eva dan aktivitas normal yang kami lakukan layaknya orang liburan, barbekyuan dan main petasan, tapi ada kejadian yang sebernya sangat tabu untuk dipublikasikan, tapi biarlah dari pada nanti kami lupa kalau sudah tua, jadi Gw, Yoga dan Ari mandi bareng dirumah eva (Catatan : KAMI BUKAN MAHO) hanya karna kami sudah seperti saudara jadi tak masalah "senjata" kami terlihat oleh musuh. Ditengah suasana mandi yang penuh gelak tawa, tiba-tiba gw naik ke atas bak mandi dan mengencingi mereka berdua, akhirnya perang air seni pun tak terhindarkan siang itu. hahaha tolol memang, tapi harap dimaklumi waktu itu kami masih muda, berbahaya, nakal, tolol, labil dan keren, sekarang pun masih :)
      Sore hari, Gw, Yoga dan Ari jalan-jalan ke pasar ikan, niatnya mau beli ikan tapi ternyata dompet kami ketinggalan dan di tengah jalan ban motor kami bocor, akhirnya gw sama yoga dengan terpaksa mengorbankan ari sebagai jaminan ditukang tambal ban sambil nunggu gw dan yoga ngambil uang, di temani gerimis mengundang akhirnya gw dan yoga punya niat lain untuk sekalian ngerjain ari, sampai kami di rumah Eva, gw sama yoga mandi, lalu minum kopi, lalu jemput ari yang tampangnya cemberut karna sadar kami berdua kerjai. hahaha
       Astajim,, gw baru inget, ini tuh ceritanya lagi tahun baruan. selesai tahun baruan, besok malam nya kami pulang dengan menunggu bis dipinggir jalan, itu jam 11 malam. melintaslah depan kami sebuah bis yang tampangnya kurang meyakinkan dan sedikit terlihat penuh dengan kernet yang kembali berteriak "Ayooo,, A,, Bogor.. Bogor,, Terakhir,, Terakhir". Aaaahhh dia pikir kami tak belajar dari pengalaman, akhirnya kami biarkan lewat sambil tertawa pede dan bilang "hahaha,, moal katipu 2 kali mang..." setelah setengah jam nunggu akhirnya gw nanya sama bapak tukang warung disitu "A,, Bis ka Bogor aya keneh pan A?" I "Oh,, Itu tadi terakhir jang, engke aya deui jam 2an" #kemudianhening.
        Jaaaannnnccccuuuuuuuu....kkk.... Ternyata tadi memang bis terakhir. hahahahaha,, tadinya mau berlaga pinter malah terlihat makin bodoh kami semua. ujungnya kami hanya bisa menunggu sampai jam 2 pagi sambil saling menatap dan berkata mirip Patrick dan Spongebob "APA YANG AKAN KITA LAKUKAN??" I "TIDAK ADA".

Didedikasikan untuk sahabat-sahabat putih abu yang akan tetap menjadi sahabat dan saudara tiri sampai nanti kami jadi duda atau sekedar pacaran sama janda, dan semoga sampai tua. INSYA ALLAH kalau kata Maher Zein.
Terima Kasih sudah berbagi banyak hal dan cerita 9 tahun ini,, semoga ada 9 x 9 tahun lagi kedepan untuk kita berbagi. :)








Ronanda Luis Nazario Da Lima Utama

Wednesday, September 14, 2011

Polwan dan Martabak India

      Hallo,, hallo,, apa kabar? lama tidak bertemu, lama tidak menulis, dan sedih sekarang cuma 5 orang yang baca tulisan terakhir gw, padahal tulisan-tulisan sebelumnya paling sedikit yang baca 25 orang, mungkin sudah tak menarik atau memang tak pernah menarik.. sebelumnya rame banyak yang baca juga karna gw paksa dan gw iming-imingi hadiah aja, makannya rame yang baca. Sekarang, ketika gw jatuh miskin dan ngga ganteng lagi, jangankan yang baca, denger nama kopi soenda aja orang udah males.. sedih rasanya :( . sudah ah, peduli amat ada yang mau baca atau engga, gw nulis juga bukan buat dibaca sama orang, tapi buat kenang2an aja, soalnya gw pelupa..
       Tau ngga posting ini gw mau cerita apa? pasti tau lah, orang udah ketahuan dijudulnya.. iya posting ini gw mau nulis tentang polwan, kan seru nulis-nulis tentang Bripda Eka Frestya yang sering nongol di Metro TV bawain yang TMC Polda Metro Jaya apa gitu, lupa gw. pokoknya tentang lalu lintas lah,, jadi gini ceritanya, kemaren malem tanggal 12 agustus, gw kan buka puasa bareng mas ardi diluar.. abis makan buka puasa gitu kita mau pulang kerumah, tiba-tiba di tengah perjalanan mata gw nengok ke sebelah kiri, ya, tukang martabak india, tapi bukan dia yang gw liat. Ada cewe cantik duduk sendirian sambil maenin handphone, gw langsung bilang ke mas ardi "Mas, cewe noh cakep di tukang martabak!" kami pun memutar balik motor kami, lalu pura-pura curi pandang dan bertingkah seolah mau beli martabak, akhirnya kami berdua memutuskan untuk beli martabak, padahal perut kami kenyangnya naudjubillah. Kami pun masuk ke toko martabak india itu, duduk di salah satu kursi setelah memesan sebuah martabak india, sambil ngobrol berdua dengn mas ardi, kami ngomongin cewe itu yang dari perawakan dan penampilannya gw yakin banget itu Polwan, Tapi dasar gw berdua pengecut, kita ga berani kenalan, da sieun.. penampilan cewe itu putih, mancung, rambutnya bondol, badannya bagus. Yakin gw polwan, soalnya pake training tulisannya "AINK POLWAN, WANI SIA?!" Gitu, jadi weh aink takut.. Dia beli 3 martabak, gw 1. Da gw mah kenyang, buat apa beli banyak2.. Gw pengen nyamperin terus kenalan, tapi takut tiba2 dibanting, bukan sakitnya, tapi malunya itu.. Soalnya rame.. Abis itu dia beres, ternyata dibungkus, gw ikutan dibungkus juga, tapi ga keburu mau ngikutin, dia ngebut pake mobil avanza.. Gw make motor, minjem pula.. 
          Tapi gw inget plat nomornya BH. 200 .GS ,besok mau dicari dikantor samsat.. Atau engga entar nyari diPolda.. Siapa tau besok berani. Pokoknya cantik deuh, gadis impian.. Tapi bukan mimpi.. Besok doain y, eh malem ini juga. Mudah2an ketemu dimimpi, ga apa2 itung2 latihan. Kalau besok ke samsat atau ke polda ga ketemu yg tadi, gpp.. Kn pasti masih banyak Polwan yg lain, jd banyak pilihan.. "Ah elo nda, satu aja ga berani.. Apalagi sekompi!!" Iya yah, bener juga.. atuh gpp, doain aja yah,. Mudah2an dianya takut, jadi saya yg berani. 
       Gw cerita-cerita di twitter, eh temen gw ada yang punya kenalan polwan di Polda Jambi, bukan temennya dia langsung sih, tapi temennya temennya, ah pokoknya gitu deh. trus dia ngasih gw Pin bbm Polwan itu, gw bingung kan, kalau ga di coba mubazir menuh-menuhin contact bbm gw aja. Akhirnya gw coba, pake teknik lama sok-sok salah pin, soalnya gw juga nyadar kalau tiba2 ngajak kenalan teh siapa gw coba. akhirnya gw bbm tuh Polwan yang namanya Susan "Ini susan kan? tapi kok fotonya beda?" / "ini Ronanda mana yah?" / "ini susan BPKH bukan?" / "BPKH tuh apaan ya?" / "oh kayanya salah deh, temen gw kayanya salah ngasih pin" / "iya gpp" / "sorry yah, klo keganggu hapus aja :)" . Padahal gw cuman mancing dan pura-pura, eh di hapus beneran kontak gw. JAAAdaaaaahhh... apes memang, begini nasib punya muka serba kekurangan, punya rayuan seadanya.. tapi gw ngga patah arang, besok gw ke Polda mau pura-pura ngurusin STNK motor yang ilang, padahal punya motor aja kan engga yah?! biarin, yang penting besok ke Polda, gimana nanti aja bikin alesannyamah..

NB :
Tulisan ini hanya hiburan semata, jangan diambil hati yah.. nanti berantem, kalau udah berantem repot minta maafnya, repot beli kue nya, ah pokoknya repot deuh.. hampura weh da maklum abdimah bohlam.. :)




Ronanda Luis Nazario Da Lima Utama