Thursday, June 27, 2013

I LOVE YOU

Tuhan memang Maha bercanda, DIA membalas doa-doaku dengan lawakan-lawakan sederhana yang aku butuhkan.
Dia tidak mengirimkan bidadari berwajah cantik, berbadan sexy atau berperilaku sempurna. Dia mengirimkan calon istri dan calon ibu sederhana untuk anak-anakku yang paling tepat dan aku butuhkan, yang siap membuatkan aku kopi hitam panas di pagi hari, menyiapkan baju kerjaku, menggorengkan telor mata sapi setengah matang kegemaranku dan memberikan aku kecupan hangat agar terjaga segera.


Tuhan mengirimkannya tiba-tiba, lebih cepat dari titipan kilat atau petugas kantor pos yang mengetuk pintu rumah, dia datang begitu saja, tanpa rencana, tanpa tedeng aling-aling, tanpa harapan, tapi penuh cinta. Ini yang aku sering sebut "Jatuh cinta selalu datang tepat waktu. Takkan terlambat seperti polisi india, atau terlalu cepat seperti ejakulasi dini".


Tanpa banyak kata, tanpa banyak kesepakatan, tiba-tiba aku jatuh cinta. Hati dan otak seperti menggumam "Perempuan ini yang kita tunggu." Seperti tiba pada saat yang seharusnya, aku dengan lantang memutuskan dia yang terakhir, yang pada akhirnya akan menjadi satu-satunya lawan bicara untuk detik demi detik penghabisan, menjadi kantung semang yang oleh anak-anakku dipanggil bunda, oleh aku yang akan dirapihkan hidupnya yang berantakan. Dia akan menjadi itu, menjadi penerang untuk aku menentukan arah, menjadikan rangkaian titik titik menjadi garis kehidupan tanpa batas.


Dia mungkin tidak sempurna untuk rata-rata ekspektasi ego laki-laki. Tapi untukku, dia adalah yang paling aku butuhkan dan secara syarat dan ketentuan dialah yang paling memenuhi inginku.

Aku akan sesegera mungkin menantang hidupku selanjutnya dengan bicara pada ayahnya "Yah, aku serius dengan anakmu. Aku akan segera membawa orangtua ku dan mereka akan melamarkan dia untukku." Ini memang tidak mudah, terlebih untuk tipikal laki-laki konyol seperti aku, yang menganggap hidup ini hanya becandaan. Tapi aku akan lakukan, segera.

Aku telah tiba pada saatku berspekulasi tentang masa depan, tidak lagi mengkedepankan ego atau keinginan konyol yang takkan pernah ada habisnya. Dia yang akhirnya memastikan derap langkah dua orang berlainan tapi satu tujuan adalah jauh lebih indah ketimbang sendirian. Aku tak lagi hanya ingin singgah di hati perempuan ini, aku ingin tinggal, aku ingin membuat dapur untuk menanak nasi, men-cat kamar dengan warna warni, membuat halaman depan menjadi taman dengan ikan-ikan yang lupa tidur. Aku ingin dia.


Aku tak berani menjanjikan kelimpahan, aku hanya menjanjikan kesenangan. 


Semoga setiap hari kita akan selalu jatuh cinta seperti biasa, sampai nanti perutku semakin membuncit, rambutku semakin beruban, sampai nafasku terengah engah ketika berjalan dan sampai nanti satu kepastian Tuhan datang menjemputku pulang. Dan semoga pelukan dan kecupan hangat akan selalu merajai hari-hari kita kedepan, bukan emosi atau amarah.


Ini aku, dengan segala kelemahanku, menuturkan kata cinta sederhana untukmu. I LOVE YOU.