Friday, March 18, 2011

Gadis "Kecak" Berjiwa Sunda

        Bali,, ayo kita melancong ke Bali, siapa tahu nanti kita dapat istri bule. Lho??
        Katanya dunia mengenal Indonesia adalah bali, itu katanya.. Tapi ketika saya berkunjung ke tempat Uncle Sam (Mang Samsudin), adik sepupu bapak saya di Cililin, Bandung. katanya "Indonesia adalah Bandung, hidup Persib". Tuh kan jadi weh teu (tidak :red) nyambung.. Indonesia adalah Indonesia, itu yang benar.
       Kembali ke bali, di sebuah acara malam di Garuda Wisnu Kencana Bali, ada pertunjukan seni tari yang begitu terkenal hingga ke seluruh dunia, namanya tari "Kecak", itu lho tarian yang tangan di jurung-jurung ke atas, mata melotot seperti orang marah, dan sambil nyanyi "cak,,kecak,,kecak,,kecak,,cak..." Sudah tahu kan, sampai-sampai negara tetangga mengklaim itu tarian mereka katanya, "teu boga ka era nya!(Tak tahu malu y :red)".
       Dari sekian puluh penari laki2 dan perempuan, tua dan muda, ada seorang gadis cantik yang menarik perhatian saya, dan saya terus memperhatikannya. Tahu kenapa? Karna dia adalah teman saya, satu2nya teman saya diantara puluhan penari itu, jadi wajar kalau saya memperhatikannya. Namanya Ni Putu Respati, dia adalah penari, pemain papan selancar, penyanyi latar, pemerhati binatang, mahasiswi dan dia cantik. Anda akan terpesona jika mengenalnya, dia cantik, baik, perhatian, pengertian, dewasa, dan dia sempurna.
        Dia teman lama saya ketika masih di SMP, dan sudah hampir 7 tahun tak bertemu, karna saya sibuk mengurus masa depan yang tak kunjung membaik. Malam itu saya datang ke bali sengaja untuk bertemu dengannya, Pesbuklah yang mempertemukan kami kembali dan saya berterima kasih kepada Mark Zulfikar yang telah membuat Pesbuk. Selesai acara kami berbincang dibelakang panggung.

Saya : "Res, ken ken kabare? (Apa kabar? :bali)
Respati : "Pangestu, ari maneh kumaha siah kabarna, geus lila teu panggih nya euy. (Baik, kamu gimana, lama tak bertemu y :sunda)
Saya : "cageur aink, atuh aink.. (baik saya, saya gitu lho :sunda)
Respati : "Nya syukur atuh ari kitumah, sono euy urang ka maneh" (syukur kalau begitu, saya kangen sama anda :sunda)
Saya : "sarua siah urang ge sono pisan ka maneh" (sama, saya juga kangen sama anda :sunda)

Naha (kenapa :red) Ni Putu Respati ngomong bahasa sunda, pasti itu yang anda pikirkan sekarang??

       Ni Putu Respati, lahir 26 Januari 1987 dibandung. Bapaknya asli bali, ibunya sunda belanda. Lama tinggal dibandung sampai SMA, barulah dia melanjutkan kuliah di Bali. Wajar jika bahasa dan jiwa nya lebih melekat ke sunda ketimbang namanya yang sangat ke bali.
       Setelah selesai seluruh rangkaian acara, kami pun berjalan2 mencari tempat makan atau sekedar minum kopi dan berbincang. Kami bercengkrama penuh gelak tawa hingga pagi menjelang dan sang fajar muncul diupuk timur.
       Hanya satu malam, rasanya mengubah semuanya, mengubah dunia menjadi surga, mengubah guratan cat di kanvas menjadi pelangi penuh warna, dan mengubah batman dari insomnia menjadi tukang tidur. Hanya satu malam, cinta itu tumbuh bersemi didada, persis seperti lagu melinda "cinta satu malam, oh indahnya.. Cinta satu malam, buatku melayang.." #musik : dangdut koplo jingkrak.
      Esok paginya saya harus meluncur kembali ke jakarta dan hanya menyisakan 2 buah pertanyaan.

1. Apakah Ni Putu Respati merasakan hal yang sama?

2. Siapakah saya?
    A. Romeo
    B. Dude Herlino
    C. Adolf Hittler
    D. Mang Su'eb



Regrads,


Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama

3 comments:

  1. atuh kumaha kabarna jeng c perempuan bercelana hitam, berkaos merah marun sang pengantar pizzza??,,apa karna dya tlah menemukan pria bermobil makanya anda berpaling..

    ReplyDelete
  2. ronanda utama, anda mengingatkan saya pada seseorang yang tempatnya hampir di ujung barat negeri ini.. terimakasih :)

    ReplyDelete
  3. @yulia, biarkan dia menjadi kenangan, bersama playgroup al_midun yang sekarang sudah digusur dan dijadikan lahan perkantoran.
    @shanti,, hhhhmmmm,, komentar ga ya? komentar ah,, eh engga deh,, nanti ketauan.hahaha

    ReplyDelete