Tuesday, March 22, 2011

Just the way you are #sunda version

Tulisan ini tidak bermaksud rasis atau memperolok karya aslinya, hanya iseng semata, jadi Kumaha Aink Weh...
 
Just The Way You Are #English Version

Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying

 
She's so beautiful

And I tell her every day
 
Yeah I know, I know

When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see
 
But every time she asks me do I look okay

I say
 
When I see your face

There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
 
Her nails, her nails

I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates but I think its so sexy
 
She's so beautiful

And I tell her every day
 
Oh you know, you know, you know

Id never ask you to change
If perfect is what you're searching for
Then just stay the same
 
So don't even bother asking

If you look okay
You know I say


Kumaha Aya'na Maneh Weh #Sunda Version
  

Panon na, panon na
Bentang ge eleh ca'angna
Bu'uk na, bu'uk na
Ngarumbay sorangan teu disisran siga kunti
Manehna geulis pisan euy
Unggal poe ku aink dibejaan, ngan teu di waro
 

Aink ge nyaho, heueuh aink ge nyaho
Mun ku aink di puji manehna tara ngawaro, tapi naha?
Jadi na, jadi na weh
Aink cireumbay manehna teu bisa nempo nu ku aink di tempo (kecuali mun ngaca)
Tapi mun manehna nanya ka aink "uwing geulis teu?"
Ku aink sakorejat dijawab :
 
Rep :

Mun aink geus nempo bengeut maneh
Eweuh deui nu kudu di permak
Soalna maneh geblegs pisan
Kumaha aya'na maneh weh
Mun manehna nyengir
Kabeh dunya icing teu muter
Soalna maneh geblegs pisan
Kumaha aya'na maneh weh
 

Biwir na, biwir na
Ku aink di lamot unggal poe mun diijinanmah
Seuri na, seuri na
Siga seuri kuda tapi kuda awewena
Maneh na geulis pisan anying
Ku aink dibejaan unggal poe eta budak
 

Maneh nyaho, maneh nyaho, maneh nyaho teu?
Aink can pernah menta manehna berubah
Mun geus sampurna nu ku maneh diteangan
Enggeus tong diteanagn deui
Antep weh
Aink bakal ngeceblek
 

Balik deui ka rep ulah poho..

Friday, March 18, 2011

Hey Kau Pemabuk, Mari Kita Menghadap "Barat"..

Ini bukan tulisan konyol, dan tulisan ini benar-benar serius!!

Tulisan ini didedikasikan untuk :
1. PDM (Persatuan Drunken Master)
2. PPA (Persatuan Penjual Alkohol)
3. Mang Udin Togel (Tukang Warkop)
4. Bi Acih (Tukang Karedok)
5. Para Almarhum Pencinta Mabuk
6. Dan semua sahabat yang masih suka "senang-senang"

      "Sudah kah anda shalat hari ini?" Atau "Singgah dan shalat lah", pernah baca 2 tulisan ini? Saya pernah, dan saya pasti langsung diam ketika baca tulisan ini. Hanya diam dan sedikit merasa malu tanpa bergerak untuk melakukannya, setelah tulisan itu tak terbaca kembali lagi pikiran ini ke zaman jahiliyah.
       Itu cerita dulu, beberapa tahun yang lalu, sekarang? Masih sama seperti dulu, hanya se-per sekian persen berubah. Lalu kapan anda akan benar-benar sadar Bapak Ronanda Utama A.Md? Dunia tak muda lagi, dan anda pun bukan pemuda lagi.
      Harusnya saya tak menulis postingan ini, hanya membuka aib sendiri. Atau haruskah saya hapus saja, atau biarkan menjadi pesan pengingat diri sendiri? Saya hapus saja lah, hapus ah,, hapus ah.. Hapus,, hapus, Eh ga jadi deh, biarin aja..hehe
      Sebenernya saya bukan orang yang jahat, saya tak pernah jadi pencuri, perampok atau penipu. Hanya pernah beberapa saat menjadi "bad boy", itu pun karna dijerumuskan teman-teman sepergaulan, atau mungkin saya yang menjerumuskan mereka.haha
     Dididik dari keluarga "pendidik" harusnya saya jadi orang terdidik, bukan salah mereka (orang tua) ketika anaknya menjadi seperti tak berpendidikan diluar rumah, karna memang anaknya saja yang tolol. Zaman firaun gigit besi itu mungkin saya jauh lebih banyak mabuknya ketimbang belajar, apa lagi beribadah. Dari hati saya akui saya malu mengingat itu tapi saya tak akan menyesalinya, karna itu adalah pilihan saya waktu itu dan pilihan bukan untuk disesali.
      Sudahlah, biarkan kenakalan itu hanya jadi cerita untuk diri sendiri dan mungkin akan saya ceritakan kepada istri saya nanti, karna kami akan sama2 mendidik anak, jadi harus mengatur strategi biar tak "kecolongan" nanti.
      Sebenarnya banyak cerita seru dan menarik seputar "kenakalan" remaja saat dulu, tapi malu ah, nanti ada yang bilang "nakal kok bangga!!!". Yang pasti sekarang saya sudah tak lagi dijalur hitam bersama Yakuza, tapi juga belum dijalur putih bersama, bersama siapa y dijalur putih? Bersama mereka yang sudah menemukan jalan yang "benar", mungkin. Berdiri dibatas abu-abu dan merangkak seperti bayi ke jalur putih, dan entah kapan akan sampai.

wassalam,

Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama

Gadis "Kecak" Berjiwa Sunda

        Bali,, ayo kita melancong ke Bali, siapa tahu nanti kita dapat istri bule. Lho??
        Katanya dunia mengenal Indonesia adalah bali, itu katanya.. Tapi ketika saya berkunjung ke tempat Uncle Sam (Mang Samsudin), adik sepupu bapak saya di Cililin, Bandung. katanya "Indonesia adalah Bandung, hidup Persib". Tuh kan jadi weh teu (tidak :red) nyambung.. Indonesia adalah Indonesia, itu yang benar.
       Kembali ke bali, di sebuah acara malam di Garuda Wisnu Kencana Bali, ada pertunjukan seni tari yang begitu terkenal hingga ke seluruh dunia, namanya tari "Kecak", itu lho tarian yang tangan di jurung-jurung ke atas, mata melotot seperti orang marah, dan sambil nyanyi "cak,,kecak,,kecak,,kecak,,cak..." Sudah tahu kan, sampai-sampai negara tetangga mengklaim itu tarian mereka katanya, "teu boga ka era nya!(Tak tahu malu y :red)".
       Dari sekian puluh penari laki2 dan perempuan, tua dan muda, ada seorang gadis cantik yang menarik perhatian saya, dan saya terus memperhatikannya. Tahu kenapa? Karna dia adalah teman saya, satu2nya teman saya diantara puluhan penari itu, jadi wajar kalau saya memperhatikannya. Namanya Ni Putu Respati, dia adalah penari, pemain papan selancar, penyanyi latar, pemerhati binatang, mahasiswi dan dia cantik. Anda akan terpesona jika mengenalnya, dia cantik, baik, perhatian, pengertian, dewasa, dan dia sempurna.
        Dia teman lama saya ketika masih di SMP, dan sudah hampir 7 tahun tak bertemu, karna saya sibuk mengurus masa depan yang tak kunjung membaik. Malam itu saya datang ke bali sengaja untuk bertemu dengannya, Pesbuklah yang mempertemukan kami kembali dan saya berterima kasih kepada Mark Zulfikar yang telah membuat Pesbuk. Selesai acara kami berbincang dibelakang panggung.

Saya : "Res, ken ken kabare? (Apa kabar? :bali)
Respati : "Pangestu, ari maneh kumaha siah kabarna, geus lila teu panggih nya euy. (Baik, kamu gimana, lama tak bertemu y :sunda)
Saya : "cageur aink, atuh aink.. (baik saya, saya gitu lho :sunda)
Respati : "Nya syukur atuh ari kitumah, sono euy urang ka maneh" (syukur kalau begitu, saya kangen sama anda :sunda)
Saya : "sarua siah urang ge sono pisan ka maneh" (sama, saya juga kangen sama anda :sunda)

Naha (kenapa :red) Ni Putu Respati ngomong bahasa sunda, pasti itu yang anda pikirkan sekarang??

       Ni Putu Respati, lahir 26 Januari 1987 dibandung. Bapaknya asli bali, ibunya sunda belanda. Lama tinggal dibandung sampai SMA, barulah dia melanjutkan kuliah di Bali. Wajar jika bahasa dan jiwa nya lebih melekat ke sunda ketimbang namanya yang sangat ke bali.
       Setelah selesai seluruh rangkaian acara, kami pun berjalan2 mencari tempat makan atau sekedar minum kopi dan berbincang. Kami bercengkrama penuh gelak tawa hingga pagi menjelang dan sang fajar muncul diupuk timur.
       Hanya satu malam, rasanya mengubah semuanya, mengubah dunia menjadi surga, mengubah guratan cat di kanvas menjadi pelangi penuh warna, dan mengubah batman dari insomnia menjadi tukang tidur. Hanya satu malam, cinta itu tumbuh bersemi didada, persis seperti lagu melinda "cinta satu malam, oh indahnya.. Cinta satu malam, buatku melayang.." #musik : dangdut koplo jingkrak.
      Esok paginya saya harus meluncur kembali ke jakarta dan hanya menyisakan 2 buah pertanyaan.

1. Apakah Ni Putu Respati merasakan hal yang sama?

2. Siapakah saya?
    A. Romeo
    B. Dude Herlino
    C. Adolf Hittler
    D. Mang Su'eb



Regrads,


Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama

Thursday, March 17, 2011

Puisi Untuk-NYA

Oh tuhan,, aku ingin berbakti pada bapak ibu ku yg guru, pada pujaan hatiku yg sedang menuntut ilmu, pada teman-temanku yg sibuk bermain, pada harimau sumatra yg hampir punah.


Oh tuhan,, biarkan aku titipkan negeri ini pada angkatan dibawahku, karna sepertinya angkatanku kurang potensial dan masih labil untuk membangun negeri ini..


Oh tuhan,, aku lelah melihat para pemain bola yg berlarian mengejar bola, kasihan mereka. Lelah melihat para politisi memainkan pepesan kosong dipanggung politik, hinalah mereka.


Oh tuhan,, aku ingin menolong Manohara yg menjadi janda pangeran klantang, dengan menikahinya. Atau menolong mengoprasi kakek2 diseberang jalan yg katanya terkena kanker payudara.


Oh tuhan,, aku sedih melihat kawan2 lelaki ku memperkosa jemari lentik mereka, dan aku sedih melihat bawang yg selalu di jadikan kambing hitam para lelaki yg sedang menangis..

Demikian yang saya dapat sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih..

Friday, March 11, 2011

Apapun Agamanya Minumnya Teh Botol S*s*O !!

      Peristiwa bersejarah yang sedikit membuat saya merasa bersalah dalam hidup ini, kepada seorang lelaki paruh baya yang saya sudah lupa wujudnya karna kejadian ini terjadi tahun 2007, disebuah pulau kecil di Kepulauan Seribu, nama pulaunya adalah Pulau Untung Jawa. Sebuah pulau yang bisa saya jamin pulau ini tak pernah rugi seumur hidupnya didunia ini.
       Hanya 1 meter dpl (diatas permukaan laut) pulau ini berada, mungkin kalau dari rumah sahabat saya Spongebob Squarepants dan Patrick di Kota Bikini Bottom, hanya sekitar 10 menit berenang ke dalam, karna dulu saya pernah mampir kerumah kawan-kawan saya itu. Pulau yang saya lupa luas dan jumlah penduduknya (ada di "Laporan Praktek Pengelolaan Pulau Untung Jawa") itu judul laporan saya dan kawan2 ketika itu, karna saat itu kami bukan sedang berlibur apalagi berbulan madu, tapi sedang praktek dari kampus.
       Setiap sore kami selalu berkeliling pulau dengan sepeda yang sebenarnya disewakan kepada pengunjung, tapi berkat lobi kami para pejuang devisa, kami berhasil meminjamnya secara gratis dan kami pakai setiap hari selama 14 hari.hahaha Oia,, bicara "kami" berarti tidak hanya saya atau lebih dari 1 orang, yaa,, kami bersepuluh disana, saya ingat nama mereka semua tapi saya tidak mau menyebutkan karna nanti mereka ketagihan.
      Sore itu ketika kami sedang menikmati sunset di ujung barat pulau ini, di temani pasir putih dan sesekali ada kumang (sejenis keong/kerang) yang berkelahi dengan teman-teman sebayanya. Dengan badan masih keringatan karna baru selesai main bola, kami bercengkrama di bibir pantai dan tiba-tiba seekor pria,, eh salah maksud saya seorang pria menghampiri kami, mengajak berdialog dengan kami.
       Saya inisialkan nama kami, agar tak malu jika diliput media berita : Bapak Tua (BT), Kami (K), Saya (S). Tadinya saya mau memberi nama samaran bapak itu dengan Bocah Tua Nakal (BTN) tapi kasihan, karna saya juga nanti pasti jadi tua dan mungkin akan lebih merasa terhormat jika saya dipanggil Bapak Tua dari pada Bocah Tua Nakal nantinya karna sebentar lagi saya insyaf dan tidak nakal lagi.

(BT) : "Waaah,, Sore2 memang enak y dek memandang matahari terbenam?!" dia coba memulai perbincangan.
(K) : "iya pak,," entah siapa yang jawab waktu itu, salah satu diantara kami yang pasti.
(BT) : "Adek2 ini sedang liburan?"
(S) : "ah engga pak, kami sedang mengunjungi pulau milik bapak saya" kalimat bualan mulai saya keluarkan, karna melihat gelagat tidak sedap dari BT, diiringi senyum kecil kawan-kawan yang berada disamping saya.
(BT) : "Hahaha,, adek ini bisa aja becandanya" dia seolah tak percaya, mungkin karna saya tak ada tampang orang kaya.
(S) : "Bapak yang berkuda, saya mah pembalap", saya semakin semangat ingin memperolok bapak ini.
(BT) : "Hahaha,, ade agamanya apa?" akhirnya dia hanya fokus bicara dengan saya, dan kawan2 hanya sebagi tim "ayo-ayo".
(S) : "Islam pak" jawab saya dengan yakin.
(BT) : "Oh gt, gini y de,, " dia mulai bercerita tentang peradaban sejarah, agama dan masa depan yang berujung pada pen"dokrin"nan agama baru, yang saat itu saya menyebutnya "mélanger la religion (agama campuran : French)".

      Berhubung sore itu sudah menjelang magrib dan saya sudah mulai bosan mendengarkan ocehan BT, akhirnya saya berusaha memotong celotehan BT yang masih saja semangat memberikan dokrin tentang agama yang diyakininya tersebut :

(S) : "Pak begini saja pak, saya mohon maaf memotong omongan bapak, tapi berhubung sudah sore dan kami mau mandi maka saya cuma bisa bilang,, Apapun agamanya minumnya Teh Botol S*o*O pak!! Assalamualaikum".

      Lalu kami pergi meninggalkan bapak tua yang mungkin sakit hati atau marah, saya sangat tidak perduli sore itu.. diiringi kami yang malah tertawa setelah membuat seorang tua mungkin terluka hatinya, maklum saat itu saya masih remaja.. Saya tak pernah merasa dia salah, karna itu adalah sesuatu yang dia yakini, hanya saja saat itu saya memang sudah kegerahan ingin segera mandi dan bakar2 ikan serta cumi yang baru dipanen dari selat sunda...

Keyakinan itu pilihan,,
Tidak tergugat,,
Antara Pribadi dan Tuhan,,
Bukan karna anda yang merasa hebat menghakimi keyakinan orang lain..

wassalam,,

Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama

Tidak terinspirasi dan bukan untuk H.Pidi Baiq

      Hahahaha,, pagi itu harus diawali dengan tertawa, minimal tersenyumlah, tapi kalau tertawa dan tak ada teman untuk di ajak tertawa atau tak ada yang harus ditertawakan sebaiknya anda segera meluncur ke psikolog atau psikiater (yang paling tepat yang mana sih?), atau pergi ke Mantri Sodik, dia bisa mengobati segala penyakit dari mulai kejiwaan sampai sunatan massal. Insya Allah jika kita banyak berdoa pasti sembuh..
    09 maret 2011, senang rasanya hati ini (menangis didalam hati, tertawa diluar hati), seharian hanya mempekerjakan mata di hadapan seonggok alat canggih yang disebut Laptop, ditemani dan masih oleh sinyal Wi-fi dari kantor seberang. Hanya menulis-nulis tak karuan seperti sekarang ini serta membaca tautan-tautan milik orang lain, salah satunya Multiply milik bukan idola saya, ya.. dia adalah Imam Besar H. Pidi Baiq beliau adalah seorang pemuka agama, seniman, musisi, penulis, pelukis, pembunuh (TV), pemain bulu tangkis dan koleci (kelereng), pembina pramuka serta mantan dekan ini adalah bukan sama sekali idola saya, saya hanya sangat menghargai isi otak dan karya-karyanya yang sebenarnya tidak menginspirasi dan tidak membuat decak kagum, lagu-lagu tidak enak didengar miliknya bersama the panasdalam band, serta buku2 absurd yang yang tidak jelas dan "bodoh" miliknya : drunken monster, drunken molen, drunken marmut, drunken mama dan Al-Asbun yang isinya sangat Naon Boa (apa coba :sunda)hahahaha..
     Ada sebuah tulisan di multiply nya yang sebenranya sudah uzur dan entah kapan akan di up-date, mungkin dia sudah sangat sibuk bermain koleci (kelereng) bersama Timur dan Bebe (anaknya) atau maen tangkis bulu bersama Suribu (Tante Rosi -istrinya), salah satu isi tulisannya tentang status-status facebook miliknya yang isinya begini: 

 "Kalo sepi, gampang, tinggal sms Dayat: "Yat, tolong telepon ke HP sy ya, HP sy hilang". Maka sdh bisa sy tebak, benar2 dia miscall, pdhal harusnya tau: sy sms dia kan dg HP yg tadi sy bilang hilang itu. Kau pikir aku ga bs mnghipnotis orang hah? He he.. coba kau praktekan ini kpd temanmu. Semoga sukses."

      Hahahahaha,,, tidak hanya isinya yang membuat saya terbahak-bahak sendirian di dalam kantor, tapi karna nama pelakon diatas "Dayat", itu sama dengan nama bapak saya.hahaha untung bukan bapak saya, karna bapak saya pasti akan berpikir dulu sebelum bertindak (membela ayah saya, ayah terbaik no 1 didunia).
     Tanpa pikir panjang saya langsung mempraktekan kepada teman-teman saya, yang menjadi target adalah M. Fitrian "Abay" SS dan Ari "daoenbungkus" Yudistira, dan benar saja setelah saya sms mereka berdua dengan isi yang sama dengan tulisan diatas, mereka langsung menelpon saya, hahahahahaha,,, terbahak-bahak saya mengangkat telepon mereka, alhamdulillah ya allah kapasitas otak teman-teman saya ternyata setara dengan saya. Dengan komentar berbeda-beda dari kedua sahabat saya ini, Abay langsung nge-les (menghindari malu) dengan bilang kalau saya sedang ingin ditelepon olehnya, lain lagi dengan Ari yang kemudian mematikan telepon setelah mendengar saya tertawa dan kemudian mengirimkan pesan singkat berisi "Cuk**mai" (umpatan jorok orang papua) karna dia sedang bertugas disana sekarang.hahaha..
     Kemudian saya membaca facebook the panasdalam, ada statusnya seperti ini :
"bagi yang berminat jadi warga negara The Panasdalam Silahkan Isi data dirinya dan kembalikan lagi pada kami setiap hari Rabu atau sabtu jam 16.00 di villa Merah. jl Anggrek no 49 bandung ...
Untuk yang belum mendapatkan formulir silahkan hub JAE/ajiz 082116912309, Untuk yang diluar kota silahkan hubungi juga untuk keterangan lebih jela...s... Salam jari kelingking"
     Saya langsung menghubungi Kang Jae dan mengirimkan alamat email untuk nantinya dikirimkan formulir pendaftaran dan selanjutnya. Saya sangat ingin menjadi warga NKR The Panasdalam karna saya ingin pergi keluar negeri, jadi dengan menjadi warga the panasdalam tentu ketika keluar rumah saya akan otomatis berada diluar negeri yaitu Indonesia. Mungkin nanti saya bisa dijadikan Perwakilan Kedubes di Jambi, karna NKR The Panasdalam ada di tengah-tengah Kota Bandung entah luas negara nya berapa sekarang, dan sudah di ukur atau belum saya tidak perduli.
     Hanya 1 pertanyaan saya setelah nanti masuk ke NKR The Panasdalam, Apakah saya akan diangkat jadi PNS seperti sekarang? karna jauh-jauh saya merantau hanya untuk jadi PNS.hahahaha

PS : Terima Kasih Kepada Surayah H. Pidi Baiq dan Suribu Rosi Pidi Baiq, yang telah membuka mata hati saya tentang perbedaan itu indah, dan berbeda itu nikmat, senikmat sayur aseum, sambel, dan lauk Japuh buatan Ibu saya.
Rindu ini untuk Bapak, Ibu, Keluarga dan semua teman-teman seperjuangan di Kota Hujan/Angkot.

"Tulisan ini dibuat sambil mendengarkan lagu-lagu the panasdalam yang sangat komersil untuk dijual Suribu Tiga."


Wassalam,

Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama.

Thursday, March 10, 2011

Cintaku digondol Ken Arok

    Pernah dengar nama Ken Dedes? gadis belia anak kepala desa, dia pacar saya waktu sma. Wajahnya ayu, tutur katanya halus, kulitnya mulus, persis kaya putri keraton. Pagi itu saya tak sengaja berkenalan dengannya di pinggir sungai ciliwung saat saya sedang memancing ikan dan dia sedang mencuci pakaian, lirikan dan senyum manis itu langsung membuat saya tersepona, tanpa pikir panjang dan seperti biasanya karna saya memang tak pernah berpikir, langsung saya mengahampiri dan mengucapkan salam :

"Assalamualaikum neng, nuju naon (sedang apa :red)?
"Waalaikumsallam,, Nuju nyeseuh atuh akang, maenya barbequean (lagi nyuci kang, masa barbequean)" dia balas menjawab ditambah lelucon garing tahun 80an akhir..
"Namanya siapa neng? kita ngomong bahasa indonesia aja yuk neng, cape akang nransletin satu-satu.
"Hayu kang, nama aku Ken Dedes kang, panjangnya sih Ken Aryati Dedes Sastrowardoyo kang,, cm ada juga yang manggil Dedes". ujar dia.
"akang?". tanya dia
"Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama, panggil aja Nanda", jawab saya
"Widih panjang y kang, itu nama apa tali kolor..hehehe" sambil tertawa dia bicara..
"iya neng, saya blasteran soalnya,, Brasil Sunda. Ga beda lah sama Irfan Bachdim...hahaha"
"hayu atuh kita nyuci sambil mancing, siapa tahu ikannya malah ikutan joget" rayu saya mengajak beraktivitas sama-sama..
"hayu atuh kang,," dia setuju.
       Sebenarnya saya tahu siapa Ken Dedes ini, karna dia satu sekolah dengan saya, hanya kami beda jurusan, saya IPS dan dia IPA saya malu untuk menyapanya ketika disekolah. Sampai detik ini saya bertanya kenapa saya masuk IPS yang paradigma umumnya dianggap kelas no 2, mungkin karna faktor makanan. hhhhffff,,, entahlah.

      Singkat kata kami pun punya keterikatan bathin yang kuat sehingga berhasil menyatukan visi dan misi kedalam rancangan perasaan yang umum disebut C.I.N.T.A . 5 tahun sudah kami menjalin kisah kasih, meski beda universitas kami tetap lancar berhubungan, dia mengambil Arsitektur di perguruan tinggi nergeri dan saya mengambil jurusan Jurnalistik di perguruan tinggi swasta. Hubungan kami berjalan sangat baik, dibumbui sedikit kerikil-kerikil dan kadang batu-batu kali, hingga suatu saat ada seorang dosen di kampus Ken Dedes namanya Ken Arok memperlihatkan ketertarikannya, awalnya Ken Dedes selalu bercerita ketika Ken Arok menghubunginya bahkan sering mengajaknya makan siang dan saya tak mempermasalahkan itu, tapi seiring berjalannya waktu hubungan mereka semakin intens dan membuat saya merasa curiga dan cemburu. Sampai suatu ketika saya memeregoki mereka sedang makan malam disebuah restoran padahal sebelumnya Ken Dedes bilang kalau ada pengajian ibu-ibu dirumahnya sehingga tak bisa bertemu saya. Akhirnya saya murka malam itu, begini dialognya :

"Hey kau Ken Dedes,,,!! Dasar kau penipu, kenapa kau menipuku padahal aku tak pernah menipumu!! (jangan saling menipu, nanti tertipu) aku dengan nada macam orang batak membentak..

"aaaa..aaa.. anu... aku tak menipumu, aku sedang belajar bersama" Ken Dedes menjawab dengan gugup

"Arrrgghh,, IAT NGICUK (baca: dibalik).. ini yang kau bilang belajar!! direstoran mewah dengan lilin ditengahnya, berduaan?!!" tambah marah saya mendengar alasannya itu.

akhirnya Ken Arok ikut bicara "Tenang mas,, tenang,, malu sama tetangga" lho?

"Arrrgghh,, Kau lelaki jalang, perebut gadis orang", "gedebuuukk.." bogem mentah saya layangkan tepat diwajah Ken Arok, dia pun tersungkur ke kolong meja kemudian sembunyi dibalik badan Ken Dedes,, Dasar kau lelaki tukang sabun pengecut...

      Akhirnya aku pergi meninggalkan coreng hitam dimuka bapak, yang membuat malu keluarga, lho?? itu lagunya Om Iwan Fals yang judulnya "sewindu",, salah, salah...
     Akhirnya saya pergi meninggalkan meninggalkan mereka, meski emosi masih meledak-ledak di ubun-ubun kepala,, saya ucapkan sepatah dua patah kata untuk Ken Dedes, isinya begini "Hubungan kita berakhir sampai disini, disaksikan lilin-lilin kecil dan malaikat yang mengintai,,!! Assalamuallaikum!!"

1 Tahun berlalu tanpa kabar, akhirnya sepucuk surat datang yang isinya :

Menikah,

Ken Arok S.Ars M.Sc
(Putra Pertama Bapak Kartosuwiryo)

dengan

Ken Dedes S.Ars
(Putri Kedua Bapak Udin Togel)


      Selesai membaca tulisan itu saya langsung berlari kedapur dan mengambil sebilah pisau dan seonggok bawang, sambil meneteskan air mata saya mengiris bawang, jadi ketika ada orang bertanya "kenapa nangis?" saya akan jawab "ah engga, ini lagi ngiris bawang, perih kena mata.."


Note : Selamat berbahagia kepada Ken Dedes dan Ken Arok, semoga menjadi keluarga yang sakinah, warohmah, mawadah. amieenn...

wassalam,


Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama

Tembang Jiran

      ST 12, Kangen Band, d'Bagindas dan kawan-kawan adalah para punggawa kerajaan musik yang berkuasa di indonesia saat ini, dengan tembang-tembang jiran yang mereka lantunkan ditambah sedikit polesan cengkok khas dangdut membuat mereka menjadi idol buat anak-anak 4L4y (anak melayu :red) atau lebih banyak orang menyebut trend musik indonesia saat ini adalah Metal (Melayu Total).
       Banyak pengamat musik menyebut ini adalah suatu kemunduran dari musik indonesia, anda setuju?? saya tidak, kenapa?! karna musik tak pernah ada batasan maksimum atau minimum, jadi jangan pernah mengkotakan musik menjadi berbobot berat, kelas ringan, atau kelas bulu, karna musik bukan tinju. Musik adalah alunan nada yang tak hanya terdengar atau terlihat tapi terasa dan mengena ke dalam hati (Mat Soleh, 1926),
       Setiap periode musik selalu memunculkan suatu ritme dan pesan yang berbeda, coba lihat periode 60 an, jamannya The Beatles, Elvis Presley, Jimmy Hendrik, Frank Sinatra atau dari lokal kaya Ellia Kadam, Titik Puspa, Gesang sampai Koes Plus sang legenda mereka menghadirkan pop-pop ringan dan beda dengan tahun 70 dan 80 an,, seperti Metallica, Guns n Roses, Van Hallen, The Doors dan di Indonesia ada Godbless, The Rollies, AKA, dan lain2 mereka menghadirkan musik-musik keras dan lirik penuh pesan pemberontak, 90an masih di dominasi oleh musik2 dengan skill tinggi dan suara tinggi sampai dengan di"hancurkannya" era itu oleh lagu-lagu Grunge ala Nirvana, Pearl jam dan Base jam, lho?. tapi masih ada Dewa 19, Slank, Sket, Voodoo dan kawan2 yang masih setia dengan lengkingan-lengkingan suaranya.
      Mungkin Era milenium ini era dimana lagu-lagu easy listening bernada melayumerajai chart-chart musik tipi dan radio,, biarlah. Untuk menuhin atas perut, perut, dan bawah perut hinaan dan cemooh dari mereka "pembenci" musik melayu cengeng tak digubris sedikitpun. Bicara idealis, dari 100% yang punya idealisme bermusik yang mampu bertahan berapa persen sih? terutama jika sudah masuk ke industri musik, yang orientasinya hanya uang. Tentu akan berbeda jika kita bicara musik indi, mau lagunya jelek dan tidak menarik siapa yang perduli atau mempermasalahkan,, seperti lagu lagu milik imam besar H. Pidi Baiq bersama The PanasDalam Band nya yang tidak bagus dan sangat tidak menarik itu, siapa yang mau mendengarkan coba. SAYA dan Kawan2 lah yang mendengarkan.hahahaha
     Ayo kita dukung musik melayu, rock, metal, jazz, dangdut, keroncong, pop dan semua jenis musik didunia. Hidup Bermusik,, Hidup Aristotles,, Hidup Cenat Cenut..

Tuesday, March 8, 2011

Revolusi KoruPSSI

      Anda pernah dengar kata-kata PSSI? saya baru pertama mendengarnya, ini posting saya tulis pada tanggal 02 juli 1986 hari dimana saya pertama kali menghirup dunia persilatan. Tapi ternyata sebenarnya PSSI ini sudah ada sejak jaman belanda lho, tepatnya 19 April 1930 dan dibentuk di Yogyakarta dengan tujuan menanamkan jiwa nasionalisme di dada pemuda tahun segitu, mungkin sekarang sudah almarhum dan tak sempat satu tim dengan Irfan Bachdim, kasihan mereka...
     Kalau anda adalah salah satu dari sekian miliyar penduduk dunia yang mencintai sepakbola, entah sepakbola dunia, sepakbola indonesia bahkan sepakbola antar kampung pun pasti geram melihat apa yang terjadi dengan dunia persepakbolaan kita, sudah tak pernah juara ditambah anak-anak babi kelahiran tahun 50an itu seolah menjadikan induk sepakbola negeri ini sebagai tambang emas (dan memang begitu adanya) bukan sebagai wadah mengorganisir pelakon-pelakon sepakbola guna memperbaiki prestasi olahraga terpaporit (maklum sunda) di Indonesia ini lebih baik.
    Sebenarnya apa sih enaknya duduk dikursi PSSI itu?? enaklah.. kalo ga enak ga mungkin mereka yang duduk disana berjuang keras untuk tetap duduk, mungkin kalau bisa sampai ambeyen mereka duduk disana. Sebenernya posting ini tidak untuk memprovokasi atau menggiring opini pembaca agar membenci mereka yang berkuasa di PSSI karna tanpa digiringpun semua sudah sepaham dengan apa yang saya tulis dan saya sebenarnya yang digiring untuk menulis ini, jadi ayo kita saling menggiring siapa tahu kita nanti jadi Giring Nidji, lho??...  Saya ikut memanaskan suasana soal kisruh PSSI bukan karna saya benci dengan kinerja, status Si Penguasa sebagai mantan Napi, atau sepakbola yang dibawa ke arah politik, bahkan karna penjegalan calon lain yang ingin maju. Bukan,, bukan karna itu tapi karna saya sedih kenapa saya tak jadi jualan kaos Timnas, padahal untungnya sangat besar, lumayan untuk beli beras dan susu anak dirumah. lho??? ah ngaco bener.. biarlah, kumaha aink weh.hahaha
    Indonesia butuh perubahan, ayo kita sama-sama berjuang demi Garuda dengan menaturalisasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, mudah-mudahan ada perubahan. dan untung om saya Mang Nurdin Halid "jing sia teh turun atuh anying, meuni maruk-maruk teuing atuh jadi jelema teh.. (dengan hormat saya minta anda turun, beri kesempatan kepada yang lain :red)" hahahahaha....

Revolusi Diri, Revolusi Hati, Revolusi KoruPSSI...


Wassalam


Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama

Sunday, March 6, 2011

Trilogi "Mengejar Bogor" Episode #3

        Maafkan saya karna sedikit lama menunda tulisan ke tiga ini, terutama untuk anda yang menunggu ,bagi anda yang tidak menunggu pun saya minta maaf karna saya juga tidak mnyuruh anda menunggu..
        Hey bogor,, anda begitu indah dengan mayoritas warna hijau dan biru, angkot yang melaju tak ber-etika membuat anda nampak lebih manis. Tapi sayang seribu sayang, gundah gulana, gundala putra petir saya tak bisa lama menyapa anda. Tak apa lah, bertemu anda sejenakpun sudah jadi anugrah buat saya..
        Sore itu setelah bertemu papih mamih aka bapak ibu, ada janji yang harus di tepati. Bertemu kawan-kawan seperjuangan sejak jaman jepang, ni made santi dan kawan2 sedang bersuka ria di mall hanya beberapa jam setelah mereka turun gunung gede, kan aneh pulang naik gunung kini naek lift di mall?? Rancu memang anak2 muda ini.. Terasa sangat asik ketika menginjakan kaki di dalam mall, bukan karna norak belum pernah masuk mall, tp karna banyak gadis cantik didalam sana, yang tentu tak pernah saya temukan dihutan belantara sumatra.
      Rasa bahagia melihat kawan lama yang sudah lama tak bersua, hanya via telpon dan koneksi dunia maya. Senyum itu tak berubah, Ni made santi, Eri khariyah dan Muhammad azril, tiga orang kawan ketika masih jadi mahasiswa, berpanas ria dijalanan ketika jadi relawan dadakan, hingga buat acara amal untuk para pengamen jalanan, padahal mereka bukan kawan 1 kampus, bahkan Ni made santi ketika itu masih bangga dengan putih abu-abunya.haha entah kenal dari mana mereka itu, seingatku dari pemilik celoteh cangkem daoenbungkus Ari Yudistira, mantan tandem di Pelita Jaya.
         Rindu itu kami habiskan di 2 mall berbeda d kota bogor, hanya sekedar tertawa, berfoto dan minum kopi yang tidak sedap rasanya. Tapi itu cukup memenuhi rasa kangen ku pada sahabat-sahabat sebatang rokok dan secangkir kopi. Magrib itu kawan seperjuangan lainnya (kali ini jaman majapahit) menunggu datangnya saya ke markas PKI, saya pun pamit pada kawan2 jaman perang dan meluncur ke kawan2 jaman kerajaan. Yoga Rama Sukmawan dan Dedi Herlino menunggu di ujung sukasari, tak lama juga bersua mereka karna waktu sudah mulai larut dan sebuah nada dari handphone berdenting, ternyata sms yang isinya "aa dimana? Pulang ga?" Bapak ku mengirim pesan singkat, dia masih kangen dan saya pun begitu.
         Waduuhh,, ada 1 janji lagi yang belum saya penuhi, kawan2 dari jambi meminta saya menjadi guide (pemandu) mereka dibogor, jalan-jalan itu kata yang mereka ucapkan. Bagaimana ini, waktu sudah larut dan saya tahu takkan banyak waktu tersisa dengan keluarga, akhirnya saya pulang dengan sedikit perasaan bersalah. Benar saja sampai rumah ternyata ada acara maulidan (maulud nabi) di mesjid tepat samping rumah, tempat terdekat dari rumah yang mungkin paling jarang saya singgahi (baim malu, maafkan baim y allah), hanya sebentar bertemu orng tua dan baru bertemu lagi subuh esok harinya.
        Subuh itu saya dianter ke rmah bos besar dan meluncur ke kantor pusat di jakarta, wuiihhh dari kantor kehutanan sebesar itu hanya saya yang pakai baju hijau kebesaran sang penjaga hutan.hahaha bertemu beberapa kawan lama disana, yang mngkin sudah puluhan tahun tak bersua.. Usut punya usut barang yang harus kami ambil ternyata ada di bogor, hahaha bodoh memang. Akhirnya kami kembali ke bogor dan menunggu hingga sore karna barangnya ternyata sudah di kirim ke jakarta dan akhirnya di bawa lagi ke bogor, haha.. Kan lebih doglo, entah siapa yang doglo yang pasti dilarang saling menyalahkan. 
        Setelah mempacking barang yang banyaknya sangat banyak itu hingga 2 mobil yang kami bawa lebih penuh dari kereta api di saat jam pulang kerja, akhirnya saya duduk berdua dengan kardus2 di samping saya dan saya beri judul "aku dan kardus". Tadinya kawan saya mau beli kelinci dipingiran kebun raya, untung tak jadi, coba kalau jadi pasti judulnya "antara aku, kardus dan kelinci".hahhaha
       Berat memang perjuangan anak rantau yang ingin pulang kampung, dari harus menunggu 24 jam di kendaraan sampai bersanding dengan kardus.hhhffftt.. Tapi saya syukuri setiap detik yang terjadi, karna hanya itu yang kita lakukan sebagai manusia. Malam itu langsung kami meluncur "Back to Jambi", saya pikir saya hanya akan jadi pemain cadangan mati seperti pemain-pemain muda yang dibeli real madrid, tapi akhirnya saya diturunkan juga senagai pembalap pengganti ketika tiba di pelabuhan bakawuni dan saya menjadi pembalap sampai kota bandar lampung, menggantikan para pemain bintang yang sok kuat padahal mereka lelah juga ujungnya.haha
        Itulah perjalanan Jambi-Bogor dan Bogor-Jambi jalur darat pertama saya, menyenangkan dan banyak pengalaman yang didapat. Semoga lain kali lebih jauh menyenangkan dan jauh lebih lama singgah di bogor.
         Rindu ini untuk keluarga dan para sahabat sebatang rokok dan secangkir kopi..

TAMAT...


note : untuk Dearesty Herdilawati maafkan saya karna tak  jadi menemui anda. saya janji ketika pulang berikutnya saya pasti akan bertemu anda dan kawan2 seperjuangan kita ketika masih menjadi "Pahlawan Devisa". salam olah raga..

Wassallam

Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama