Friday, April 8, 2011

Antara Makrab, Ujian, dan Pengajian

     Pagi itu saya terlambat bangun, sebenarnya sudah bangun jam 7.30. berbarengan dengan Ibu Bapak ku yang berangkat kerja, dan sambil teriak dia bilang "AA,, BANGUN!! ADA KULIAH GA?" dengan enteng aku jawab "Ada Bun, entar jam 10.00" dan saya melanjutkan petualangan dunia mimpi. Annnjjjjrrroott,, ketika saya lihat jam, jarumnya sudah ada di 10.50, siaaaalll... saya bukan kuliah jam 10.00 tapi Ujian jam 11.00. Ujian Akhir Semester aka UAS boiiii... Saya tarik selimut yang sudah mulai terasa panas karna matahari entah sudah ada dimana sekarang, saya turun ke kamar mandi, gosok gigi, cuci muka, nyalakan motor, ngebut, tiba dikampus dan TERLAMBAT! pintu sudah tertutup rapat tak bercelah, hanya terlihat dari balik jendela, kawan-kawan yang sedang berjuang keras demi masa depan dengan cara mencontek kanan-kiri.hahaha..
      Saya hanya duduk didepan kelas dengan tujuan hanya untuk bertanya kepada dosen "Bu, kapan saya ujian susulan?" disela waktu menunggu ada seorang kawan yang sudah selesai mengerjakan ujian dan dengan enteng bertanya "Nda, lo udah kelar ujiannya? kapan lo keluarnya? pinter juga lo ya!" dalam hati saya menjawab "JADAH". Teman saya bukan bermaksud mengejek tapi memang dia tidak sadar bahwa saya memang tidak ikut ujian, hahaha.. dia pintar, selesai pertama dalam ujian tapi dia juga bodoh karna tak memperhatikan sekelilingnya.
       Sudah kita lupakan sejenak tentang ujian, karna nanti juga akan balik lagi kesini. 2 minggu kemudian atau masa liburan semester kami memang merencanakan untuk mengadakan Makrab (Malam Keakraban) di angkatan kelas kami, karna maklum waktu itu masih baru mengenal karna memang tahun pertama masuk kuliah. Gunung Putri adalah tujuan kami mengadakan acara makrab ini, kaki Gunung Gede ini bukan sebuah gunung tinggi menjulang, tapi hanya bukit-bukit layaknya kaki gunung. Berangkatlah kami ber-diatas 40 orang, saya lupa jumlah pastinya yang pasti kelas kami berjumlah 67 orang dan tidak ikut semua. 
        Hari pertama kami bersenang-senang di sebuah rumah di kawasan perkampungan, hanya masak-masak, bernyanyi dan mencoba mengenal lebih dekat kawan-kawan baru kami itu, tak menutup peluang juga memang ada yang usaha memikat hati gadis-gadis india itu. Hari kedua saya baru ingat bahwa ada jadwal ujian susulan, aaarrggghh... untung hari itu ternyata saya tak sendiri tak ikut ujiannya, ternyata ada satu orang kawan saya yang lain yang juga tak ikut. Asep Zaelani namanya, yang dikemudian hari dikenal sebagai Ust. Asep (Bulan kemarin baru pulang dari Cina untuk tausiah katanya.hahaha), akhirnya kami berdua memutuskan untuk "Turun Gunung" mengejar nilai kami yang digondol kucing tirani, pagi itu kami meluncur dengan angkot dari Cipanas menuju Kampus Baranang Siang tercinta. Oia saya lupa, sebelum turun kami diberikan ilmu oleh Azrul aka Wadul tentang kunci jawaban ujian kami, karna ujian aplikasi komputer itu dia masih ingat pertanyaan dan jawabannya sekaligus. Terima kasih secara pribadi kepada Mat Wadul, meski anda banyak nge-"wadul" (bohong : red) tapi saya percaya anda waktu itu dan jawaban anda sangat berguna.
        Selesai mengerjakan ujian bersama Ust. Asep dan beberapa kawan dari jurusan lain, kami berdua kembali ke cipanas untuk mengikuti Makrab, maklum waktu itu masih sedang menyenangkan-menyenangkannya bersama kawan-kawan baru. Sesampainya kami berdua digunung putri ternyata kawan-kawan memutuskan pindah tempat ke Camp perkemahan yang tempatnya sedikit naik ke atas gunung, bukannya mengucap salam ketika sampai di sebuah pondok tua kami malah teriak-teriak dan bernyanyi sesuka hati, ditambah saat malam datang, seekor kawan menggila dengan goyang ngebor mirip Inul ditengah kami yang sedang berkumpul didalam pondok, sebut saja nama samarannya Eko Nur Permata. Setelah itu beberapa dari kami membuat sandiwara tentang "ribut-ribut" kecil intinya hanya ingin menguji seberapa solider kah teman-teman kami itu jika dihadapkan pada suatu masalah bersama, dan disinilah tragedi ini dimulai, setelah sandiwara selesai ada satu orang teman kami yang tiba-tiba sesak nafas, dan semua mulai panik karna posisi kami saat itu cukup jauh dari penduduk. Entah harus dijelaskan dengan ilmu atau pakar yang mana akhirnya 4 (empat) sampai 5 (lima) orang lainnya menyusul kejang-kejang, sesak nafas dan tak sadarkan diri. Akhirnya kami menyimpulkan bahwa mereka "KESURUPAN".hahahaha
      Segala cara sudah dilakukan untuk menyembuhkan kawan-kawan kami yang entah kenapa dan apa sebabnya itu, akhirnya setelah malam semakin larut keadaan semakin tak terkendali, ada kawan yang meminta bantuan ke penduduk, ada juga yang fokus "mengobati" dengan air putih dan baca-bacaan, ada juga yang sangking takutnya ikut kesurupan malah asyik memainkan gitar sambil menyanyikan sebuah tembang-tembang lawas. Akhirnya kami semua berkumpul di pondok dan mulai membacakan ayat-ayat suci dan kembali dipimpin oleh Ust. Asep hingga matahari hampir menjelang hingga semua sudah mulai kembali "normal".
       Memang indah Makrab kami saat itu, awal dari sebuah persahabat yang kemudian terjalin lebih erat tiga tahun kedepannya dan tahun-tahun setelah kami selesai kuliah. Senang dapat mengenal anda sahabat-sahabatku di EKOWISATA 42 IPB. SAYONARA... 

Salam hangat dari Gunung Merapi,,


Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama

2 comments:

  1. mantaps....ceritanya boy...
    gue tambahin y nda...nama kawan2 kita yang ssssrrruuupannn: 1. M.Reza...habis tu 2. Ayu Dwi Budi Putri...trus...Lulu Dwi Utari...setelah ayu siuman...Lulu yang berusaha di sadarin...Lulu sadar, eh...ayu ngamuk lagi....hhehehe...Astagfirullah....ampe menjelang adzan subuh tu lulu ma ayu ganti2an...
    terakhir...Dewi Sawitri yang kena....dia yang paling kita takutin, soalnya matanya tu loh...iihhh...pelolotin gw ma asep di bawah (lorong rumah,red). setelah adzan subuh berkumandang Alhamdulillah semuanya kembali normal..."kesan yang tak terlupakan"

    ReplyDelete
  2. woi cox,, thanks cox tambahan ceritanya.. sebenernya gw emng lupa detail kejadian kesurupannya.. kan gw yang maen gitar nyanyiin lagu lawas karna bingung harus kya gimana.hahaha

    ReplyDelete