Friday, September 30, 2011

Puisi untuk-Nya Jilid III (The Final Poetry)

Tuhan,, Aku tidak mengeluh kali ini, aku janji..

Tuhan,, Aku bahagia dikelilingi keluarga dan saudara tiri yang selalu tahu harus berbuat apa jika aku bagaimana.. dikelilingi Harimau Sumatra yang kadang mengaung untuk menandakan dia sedang karaokean.

Tuhan,, Aku bersyukur masih bisa menebar senyum ketika bangun tidur, iyah meskipun bangunnya kesiangan. Masih bisa juga membuat orang lain menebar senyumnya, mungkin kadang tertawa terbahak-bahak saat mendengarkan ceritaku, iyah walau aku kadang nampak konyol di mata mereka. biarin itung-itung ibadah.

Tuhan,, aku senang melihat Aura Kasih putus dari pacarnya, ah pokoknya seneng banget. biarpun aku tahu dia takkan mau padaku, tapi setidaknya dia jadi teman baru ku sekarang, teman sesama jomblo maksdnya. :) itu cukup Tuhan..

Tuhan,, kemarin aku lihat di tivi, masih saja ada orang yang melakukan bom bunuh diri. kira-kira apa tujuan mereka ya, Tuhan?? mati syahid gitu? mau aja yah dia dibodoh-bodohin sama gurunya. kasihan  dia..

Tuhan,, kemarin aku dibuat kesal hingga tertawa terbahak-bahak dengan kelakuan sahabatku, tiap aku ngirim pesan sama dia selalu gini jawabnnya "Bentar, nanggung lagi pacaran..!!" iyah, aku juga jadi ikut-ikutan, tiap ada orang yang menghubungiku aku jawab begini "BENTAR, NANGGUNG LAGI JOMBLO..!!"

Tuhan,, Aku punya kakak cantik sekarang, yang setiap pagi aku salami dan kubangunkan dengan kalimat "selamat pagi kakak cantik :)" Tuhan pasti tahu siapa yang aku maksud, iya kan Tuhan? tapi aku tidak, aku tidak tahu..

Tuhan,, ijinkan aku memiliki pemikiran seperti meraka yang pandai bertani kata-kata, iyah seperti mereka yang aku senangi kata-katanya seperti Imam Besar The Panasdalam Pidi Baiq, atau bintang muda di twitter @zarryhendrik iyah mereka keren, nakal dan cerdas banget..

Tuhan,, quote ini keren, keren banget "Jika aku mencintai seseorang, maka itu urusanku. Bagaimana dia kepadaku, itu bukan urusanku" (pidi,baiq.1995) . iyah, ini seperti kalimat "mencintai itu tulus tanpa meminta pamrih" tapi dibuat lebih punya wibawa. keren kan Tuhan??

Tuhan,, ini sepertinya ini puisi terakhirku dengan judul yang sama, karna trilogi itu akan terlihat keren kalo cuma tiga, kalau empat nanti jadi kuartet. iyah, terima kasih Tuhan untuk semua misteri dan tanda tanya yang hadir dihidupku. aku bersyukur padaMu Tuhan.. :)


Salam rindu untuk-Mu dari hamba..


Ronanda Luis Nazario Da Lima Utama

No comments:

Post a Comment