Tuesday, May 31, 2011

Skenario Jahat di Jaman Putih Abu

     Pernah menipu temanmu sebanyak satu kelas? pernah juga tak disapa temanmu satu kelas selama satu minggu? saya pernah, hebat ya saya.. :)
     Dulu waktu saya masih Sekolah Menengah Atas, waktu itu masih kelas 2 saya pernah iseng disuatu hari mengerjai teman-teman satu kelas saya, mungkin jumlahnya sekitar 40 orang lebih dan saya juga sudah lupa berapa tepatnya. Waktu itu sedang gencar-gencarnya banyak teman-teman saya yang pindah sekolah, dengan berbagai alasan tentunya dan saya juga tentunya tak mau kalah pamor dari teman-teman saya yang pindah itu. Akhirnya saya berinisiatif untuk menyatakan diri kepada publik (kelas) kalau saya juga mau pindah sekolah ke Jogja, karena dulu sekolah kami dibawah naungan satu yayasan dan terdapat beberapa cabang di berbagai kota di Indonesia, Lampung, Kalimantan, Bekasi, Jogjakarta dan Bogor.
    Sebab musababnya mereka begitu marah adalah karna saya adalah Pria Idaman Lainnya (PIL) #alaaah. Saya maju ke depan kelas dan mengumumkan bahwa saya akan pindah sekolah besok harinya dan kemudian menyalami kawan-kawan saya satu persatu, ada yang mungkin tahu kalau saya hanya mengerjai mereka karna tahu kelakuan asli saya, ada juga yang memang polos sampai meneteskan air mata. Saya menampilkan tampang sedih seolah memang benar-benar memang akan meninggalkan mereka, padahal saya menahan tawa yang begitu dasyat karna melihat tampang teman-teman saya yang mau saja saya bodoh-bodohi.
    Esok harinya ketika kebanyakan orang mungkin masih diliputi rasa sedih karna ditinggal salah satu sahabat paling baik dan lugu ini, saya yang sengaja datang terlambat hari itu tiba-tiba muncul di depan pintu dan membuat tampang rata-rata orang didalam kelas seperti pembantu yang belum di gaji 3 bulan, saya hanya tersenyum dan teriak "Aku kembali...." tapi saya akhirnya yang malah terkaget melihat reaksi teman-teman saya yang lurus, rata dengan tanah tanpa ekspresi apa-apa. Sial,, saya langsung menyadari bahwa mereka marah dan merasa sangat dibohongi oleh kelakuan saya. Saya tak bisa lagi mengendalikan permainan, dan saya tak punya kontrol lagi atas skenario yang saya ciptakan sendiri, berasa seperti sutradara yang tiba-tiba berubah jadi cameo (figuran). Saya bingung harus bagaimana, ketika saya mengajak mereka ngobrol pun mereka tak menanggapi sedikitpun, saya seperti hantu yang ada tapi tak terlihat.
    Seminggu sudah setiap hari saya seperti tak punya teman, sekalipun mereka menjawab pertanyaan saya hanya sebatas menjawab seperlunya, sesuai dengan jawaban yang saya pertanyakan (Ya dan Tidak) #Jleeeb.. saya semakin bingung. Akhirnya saya kembali harus tampil ke depan untuk mengklarifikasi dan meminta maaf kepada teman-teman satu kelas saya itu, persis seperti Ariel yang harus melakukan konfrensi pers ketika tersandung kasus video pornonya bersama artis Luna Maya dan Cut Tari #Apa Hubungannya?? engga ada, pengen aja.. soalnya saya fans Ariel jadi merasa harus menyisipkan namannya di tulisan saya, walaupun tidak dalam konteks yang tepat.
    Selesai saya berbicara didepan kelas dengan tampang yang begitu merasa bersalah (dan itu adalah tulus), sekejap kemudian seluruh kelas tertawa terbahak-bahak.. ternyata mereka sekarang yang menjadi sutradara dan saya adalah pemain tunggal yang dikerjai satu kelas. Sial.....  Saya pikir saya berhasil mengerjai 40 orang lebih, ternyata 40 orang lebih tersebut yang berhasil mengerjai saya, mereka sepakat untuk membalas saya secara keji seperti peristiwa G 30 S/PKI dan menempatkan saya sebagai orang yang patut di hukum atas kelakuan saya sendiri.
     Setidaknya saya sudah berhasil membuat mereka tertipu walaupun hanya satu hari, meskipun kemudian mereka membalas saya dengan telak selama satu minggu. Saya pikir itu adalah hukuman yang pantas untuk orang yang sering iseng seperti saya, dan apakah saya kapok untuk berbuat ulah? tentu tidak, karna malah itu memacu saya untuk membuat skenario yang lebih baik, karna selalu ada istilah "Pengalaman adalah guru terbaik, dan anda harus belajar dari pengalaman" hahahaha...


Salam rindu sahabat "Putih Abu"



Ronanda Luiz Nasario Da Lima Utama

No comments:

Post a Comment