Thursday, February 24, 2011

Trilogi "Mengejar Bogor" Episode #1

      Sepulang dari negeri Kerinci angin satu kabar bahagia terdengar merdu di telinga, bunyi sms sebagai perantaranya, isinya “Nda, kau mau ikut ke jakarta ga?, untuk ngambil amunisi” sepersekian detik saya balas “Mau banget bang..” ,bang itu adalah bang Kris (koordinator polhut). Sabtu pagi jam 10.02 tanggal 20 februari 2011 kami meluncur dengan 2 ekor gajah besi alias mobil, kami berangkat lewat jalur darat lintas sumatera dan ini pengalaman pertama saya lewat darat, biasanya di anter bapaknya Superman lewat udara, sombongnya.hahaha
       Dengan hati “sedikit” berbunga-bunga bahagia saya dan kawan2  berjumlah 4 orang meluncur menuju bogor, kota kabupaten pertama yang kami lewati adalah Musi Banyu Asin (MUBA) Prov Sumatra Selatan, lewat dari Muba ada salah satu Kota Kabupaten namanya Sungai Lilin, disini saya baca salah satu papan interpretasi  yang menggugah selera, isinya “Kami Malu Buang Air Besar Disembarang Tempat” kata-kata mutiara yang begitu menyentuh kalbu bahwa bumi ini harus bersih, bahkan dari apa yang kita “ciptakan”.
         Weeeeeeittttsss,, dipinggir jalan perbatasan Kota Palembang dan Kota Kabupaten Indralaya ada mobil “American Muscle” 2 pintu, entah itu Dodge 1969 entah Mustang entah hanya mobil custom yang terlihat begitu keren, karna mobil uzur 2 pintu itu memang mobil idaman saya, mirip-mirip mobil yang di pake Vin Diesel di film fast n furious. Sudah kita lupakan soal mobil, itu hanya pengalih perhatian dari pikiran saya yang sudah sangat terfokus pada satu kata, BOGOR..
         01.20 minggu pagi tanggal 21 februari 2011 akhirnya kami sampai di ekor sumatra tepatnya di Lampung ujung, sekitar  beberapa kilo meter dari pelabuhan Bakawuni dan anda tahu? Macet panjang sekitar 4 Km, tadinya saya pikir itu antrian sebelum masuk ke kapal fery, ternyata ada kecelakaan didepan dan korbannya ratusan ribu orang waktu tsunami di aceh tahun 2004, kalau di kecelakaan itu sepertinya tidak ada korban jiwa. Hati yang begitu bahagia karna tinggal beberapa jam lagi menginjakan kaki di tanah lahir, kini harus tertahan di ujung ekor (dubur :red), dalam hati saya mendumel “Tuhan aku kesal sekali dengan-Mu saat ini, sudah kau beri kebahagian kau tambahkan juga hambatan didalamnya” sepersekian detik saya sadar dan berucap “asstagbirullah,, mikir naon aink.. (mikir apa saya :sunda)” akhirnya saya sadar dan kembali berdoa “ Ya allah, maafkanlah baim tadi sudah ngomong kya gitu,, baim mohon lancarkanlah jalan ini, karna baim ingin segera bertemu ibu bapak baim” (nama saya Ronanda Baim Cilik Utama).
        Waktu saya hanya hari ini untuk bisa pulang kerumah, karna hari senin saya harus ke jakarta dan kembali ke jambi, sedih rasanya melihat waktu yang begitu berarti terbuang sia-sia karna saya sangat butuh waktu hari ini. Saya hanya bisa menunggu Superman datang untuk memindahkan kendaraan yang kecelakaan ke pinggir jalan, atau kalaupun yang harus datang adalah Gatot Kaca saya akan mencium tangannya, berfoto serta mencukur kumisnya untuk  dijadikan souvenir kenang-kenangan.
          Saya takut,, takut  sampai dibogor sore karna banyak gadis-gadis india menunggu saya didepan Botani Square, nanti mereka bosan menunggu dan pulang kampung ke India untuk jualan martabak India. “Aduh Tuhan, tolong tukar posisi Merak dengan Bakawuni sebentar saja, jadi saya tak perlu menyebrang laut lagi karna Bakawuni ada dipulau jawa dan Merak ada di Pulau Sumatra” , itu doa terakhir saya pagi itu dan sisanya hanya berserah pasrah dan sedikit berharap Superman datang menolong..
          Hip..Hip..Hore.. 02.31 sudah berangsur naik darahku dari ujung kaki ke otak seiring mobil yang sudah bisa berjalan kembali, senang rasanya karna kami tak lebih dari 1 Km dari ujung kapal,, tapi sial ternyata bukan 1 Km tapi 1,5 jam lagi,, kawan saya berhasil menipu dan saya tertipu, jadi “harus menipu jangan tertipu” kata H.Pidi Baiq. Jam 4 pagi kami sampai di pelabuhan dan kapal meluncur sekitar jam 5,, waaaww,,  diiringi Sunrise pagi itu ditambah bulan purnama yang belum mau pulang kami berlayar menembus ombak ombak lautan yang berbuih, persis seperti Popeye the Sailormoon. Tak lupa kusapa dengan teriak yang lantang “Hallo Selat Sunda dan ikan-ikan Duyung,, Apa kabar?? Lama tak bersua,,” sekejap kerumunan orang menoleh ke arah saya,,hehe saya lepaskan sedikit senyum garing menandakan pada mereka that i’m not crazy just li’l silly.Lol
        Kami berlima masuk ke kelas bisnis dengan tambahan harga Rp.7000, dan anda tahu apa tujuan kami? Hanya buang air besar dan kecil.hahaha karna ditoilet kelas ekonomi terjadi antrian panjang persis seperti saat antri sembako gratis, miris nya negeri kaya raya ini. Pengalaman paling berharga dan menyenangkan dalam kapal adal waktu saya BAB, belum pernah kan BAB seraya ditemani gempa??haha menyenangkan. Dan parahnya saya melakukannya 2 kali, entah karna perut yang kurang bersahabat entah memang hobby .hahaha 
07.30 kami mendarat di  Merak bukan Garuda. Bersiap Meluncur dan .......

Bersambung,,


Cerita selanjutnya :
Farrel dan mischa berantem memperebutkan H. Rhoma Irama dan para personil SM*SH , lho?? Haha,, tunggu saja di posting berikutnya...

Wassalam,


Ronanda Ibrahim “Baim Cilik” Alkatiri Utama

4 comments:

  1. nih gw kasih comment biar rame heuheu..

    ReplyDelete
  2. ahhh ga ada potonya ga asik...hahahaa

    ReplyDelete
  3. @ucup,, hatur nuhun komenna ???
    @tarii,, siap mba'e
    @ery, naha da carita nu manehmah lain dina episode ieu..haha can sempet,, sibuk euy..hahaha

    ReplyDelete